Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Sama dengan Total Energi, Bukti Komitmen Ekonomi Berkelanjutan GRP

Kerja Sama dengan Total Energi, Bukti Komitmen Ekonomi Berkelanjutan GRP Kredit Foto: GRP
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Gunung Raja Paksi (GRP) berkomitmen penuh terhadap penerapan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan roda perusahaan. Untuk itu, seperti disampaikan anggota Komite Eksekutif GRP Tony Taniwan, salah satu industri baja swasta terbesar di tanah air tersebut terus mengembangkan strategi dan inisiatif guna menjadi produsen baja berkelanjutan melalui dekarbonisasi. Termasuk di antaranya, melalui langkah pengurangan emisi karbon dengan mempromosikan penggunaan energi bersih.  

Terkait hal itu, GRP menjadi salah satu pembicara dalam acara yang diselenggarakan oleh Total Energies ENEOS ‘Road to Net Zero: How Corporates in Asia are Approaching Climate Ambitions’, 23 Maret 2023. Tony memaparkan pentingnya penerapan prinsip ESG ke dalam operasi perusahaan. Di antaranya, pada Oktober 2022, GRP telah meluncurkan ESG Strategy Handbook yang akan menjadi prinsip panduan dalam mengembangkan strategi bisnis perusahaan. “Kemudian pada Februari 2023, kami juga meluncurkan GRP Net Zero Roadmap, yang memfokuskan pada aspek lingkungan dalam fokus ESG,” jelasnya.

Baca Juga: Banyak Perusahaan di Indonesia Tengah Bersiap untuk Membuka Akses ke Kumpulan Modal Besar dengan Kesepakatan tentang Standar ESG

Tony menambahkan, pada 2022, GRP berhasil memasang panel surya 900 kWp (kilowatt peak) di atap pabrik. Kondisi demikian menandai awal perjalanan GRP untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.  “Bangga saya katakan, kami telah mengambil langkah pertama untuk mewujudkan tujuan kami. Inisiatif ini merupakan bukti nyata komitmen Gunung Raja Paksi dan Total Energies terhadap kelestarian lingkungan dan pengurangan jejak karbon kami.  Dengan memanfaatkan energi bersih, kami mengambil langkah maju untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” jelas Tony di Jakarta hari ini.

“Terima kasih Total Energies. Kami berharap melanjutkan perjalanan ini bersama-sama, saat kami berupaya mencapai visi bersama tentang dunia yang lebih berkelanjutan,” imbuhnya.

Pada Peta Jalan Net Zero, lanjutnya, GRP melibatkan identifikasi dan penerapan solusi yang dikategorikan ke dalam lima bidang utama. 

Baca Juga: Tingkatkan Praktik dan Kinerja Berkelanjutan, TBS Energi Utama Bentuk Komite ESG

Apa saja? Pertama, pergantian bahan bakar untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Kedua, peningkatan efisiensi energi di seluruh operasi dengan memastikan peningkatan proses produksi dan mengeksplorasi teknologi baru guna mendukung netral karbon. 

Ketiga, green power sourcing. Sebagai implementasi, pada 2022 GRP menandatangani MoU dengan Fortescue Future Industries (FFI) untuk menjajaki pemanfaatan penggunaan hidrogen di pabrik. “Kami juga bekerja sama dengan penyedia energi kami untuk menemukan solusi dekarbonisasi,” kata dia.

Keempat, penyeimbangan karbon yaitu dengan melibatkan kegiatan yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan/atau meningkatkan penyimpanan karbon. Contohnya, restorasi lahan atau penanaman pohon.  

Dan kelima, kolaborasi dan kemitraan sebagai pengaktif untuk memastikan keberhasilan perjalanan dekarbonisasi. “Kami bekerja sama dengan Asosiasi Industri Besi & Baja Indonesia (IISIA) dan bergabung dengan Net Zero Hub oleh Kamar Dagang (KADIN) untuk berkolaborasi dalam inisiatif utama ini,” jelas Tony.

Lantas, bagaimana dengan intensitas emisi gas rumah kaca GRP? Tony menjelaskan, GRP menghasilkan gas rumah kaca yang relatif lebih sedikit dibandingkan pelaku industri sejenis lain. Kondisi demikian, karena GRP merupakan produsen baja EAF (Electric Arc Furnace) dibandingkan dengan Blast Furnace yang beroperasi. “Kami akan terus bekerja untuk mengurangi emisi gas rumah kaca kami lebih jauh lagi melalui proses dekarbonisasi,” pungkas Tony. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: