Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Kripto Swiss Sygnum: Permintaan Perusahaan Kripto Meningkat Pascakeruntuhan Perbankan AS

Bank Kripto Swiss Sygnum: Permintaan Perusahaan Kripto Meningkat Pascakeruntuhan Perbankan AS Kredit Foto: Unsplash/Executium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pascakeruntuhan raksasa perbankan ramah kripto yang terjadi di Amerika Serikat, bank aset digital berbasis di Zurich, Swiss, Sygnum, kini mulai mendapat banyak pertanyaan terkait dengan minat perusahaan kripto internasional untuk mencari mitra perbankan baru bagi mereka.

Dilansir dari Cointelegraph pada Jumat (24/3/2023), kepala pemasaran di Sygnum Dominic Castley menyampaikan bahwa Sygnum telah menerima lebih banyak pertanyaan orientasi dari perusahaan kripto global yang ingin menjalin hubungan mitra perbankan dengan Sygnum.

Dominic menerangkan bahwa selama beberapa minggu terakhir, Sygnum mendapatkan peningkatan permintaan yang signifikan dari berbagai lokasi termasuk dari Uni Emirat Arab dan Timur Tengah.

Baca Juga: Lebih dari 80 Perusahaan Kripto Mengincar Posisi Beroperasi di Hong Kong

Dari penjelasan Dominic, pertanyaan terkait yang diajukan kepada Sygnum sebagian besar berasal dari investor, manajemen aset, dan proyek blockchain yang ingin mendiversifikasikan investasi kripto mereka.

Memberikan tindakan tanggapan terhadap peningkatan permintaan yang terjadi, Dominic menerangkan bahwa Sygnum akan melakukan upaya tambahan untuk meningkatkan dukungan layanan klien dan tim kepatuhannya dalam menyambut klien baru dengan cara yang cepat tetapi tetap sepenuhnya patuh.

Namun meskipun akhir-akhir ini peningkatan permintaan telah menjadi momen yang tepat bagi Sygnum untuk bermitra dengan klien baru, Dominic menegaskan bahwa Sygnum akan tetap berpegang pada kebijakan mereka untuk tidak menerima klien yang berasal dari wilayah yuridikasi Amerika Serikat.

"Sygnum mengambil keputusan untuk tidak melayani klien AS pada awal 2017 untuk memungkinkan fokus penuh pada target pasar inti kami. Ini telah menjadi kebijakan pendirian sejak saat ini dan sebagai hasilnya, kami tidak menjadikan orang atau entitas AS mana pun sebagai klien," ujar Dominic.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: