- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
GoTo Cetak Rugi Hingga Rp40,4 Triliun Sepanjang Tahun 2022, Apa Penyebabnya?
Sepanjang tahun 2022, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) belum berhasil mencetak laba. Berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan secara resmi, diketahui bahwa perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim itu justru menderita kerugian sebesar Rp40,4 triliun. Jika dibandingkan dengan sepanjang tahun 2021, terlihat ada peningkatan sebesar 55,98%.
Naiknya angka kerugian GoTo disebabkan oleh beberapa faktor, seperti menurunnya nilai goodwill impairment, investasi di JD, dan peningkatan beban kompensasi berbasis saham. Menukiknya angka goodwill impairment hingga Rp11 triliun berkaitan dengan penggabungan Gojek dan Tokopedia, sedangkan meningkatnya beban kompensasi disebabkan oleh adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan serta beban restrukturisasi.
Baca Juga: Fantastis, Laba Trisula International Melesat 631,40% Jadi Rp34,16 Miliar Sepanjang 2022!
Kendati demikian, GoTo dikabarkan berhasil meningkatkan perolehan pendapatan bruto dari sektor on-demand services hingga 32%. Sepanjang tahun lalu, perusahaan tersebut mengantongi Rp13,6 triliun, sedangkan sepanjang tahun sebelumnya, GoTo tercatat memperoleh Rp10,3 triliun.
Dalam rangka mengejar profitabilitas, GoTo dikabarkan sudah melakukan upaya penghematan yang berdampak pada turunnya beban operasional tetap pada bulan Januari dan Februari 2023. Selain itu, biaya insentif dan pemasaran produk pada dua bulan tersebut juga merosot 34% jika dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2022.
Baca Juga: Jeblok 81,5%, Bank Jago Hanya Kantongi Laba Sebesar Rp15,91 Miliar Sepanjang Tahun 2022
Meskipun mengurangi biaya insentif, GoTo masih mencatatkan pertumbuhan positif karena fokus pada pelanggan setia dan pertumbuhan secara berkelanjutan. Laporan keuangan GoTo menunjukkan, sepanjang tahun lalu, transaksi konsumen GoTo meningkat 24% atau setara dengan Rp9,6 juta per konsumen.
Baca Juga: Fluktuasi Harga Logam Timah Tinggi, Laba PT Timah Ambles 20,05% Sepanjang 2022
Sebagai catatan, GoTo diketahui bertanggung jawab atas kepemilikan saham sebesar Rp139,2 triliun yang terdiri atas aset lancar senilai Rp34,2 triliun; aset tidak lancar senilai Rp22,2 triliun; dan beberapa aspek lainnya, seperti kas dan goodwill. Perihal liabilitas dan ekuitas, perusahaan itu mencatatkan nominal masing-masing sebesar Rp16,5 triliun dan Rp122,7 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement