Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengerin, Cucu Pendiri Israel Sampai Memohon ke Presiden untuk Cegah Timnas Israel Berlaga di Indonesia karena...

Dengerin, Cucu Pendiri Israel Sampai Memohon ke Presiden untuk Cegah Timnas Israel Berlaga di Indonesia karena... Kredit Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cucu pendiri negara Israel Miko Peled yang juga aktivitas hak asasi manusia (HAM) dan penulis anti Zionis melakukan penolakan keras terhadap Timnas Israel.

Dia menyebut tidak boleh ada toleransi terhadap Israel dan Zionisme. Tidak untuk diizinkan tim Israel masuk ke Indonesia dan bermain dalam Piala Dunia U-20.

Baca Juga: Macam Upaya Penjegalan Elite Jokowi, Desakan Menolak Datangnya Timnas Israel Disoroti PSSI: Kok Baru Sekarang?

“Saya mohon kepada bapak presiden dan saya mohon kepada seluruh penduduk Indonesia, bila mengizinkan tim sepakbola Israel bermain dan masuk Ke Indonesia sama saja dengan memberikan izin kepada Israel untuk melanjutkan pembunuhan dan penindasan kepada para penduduk Palestina serta saya mengatakan kepada Israel bahwa mereka bisa melakukan hal itu,” pesannya, dikutip Suara.com.

Peled mengatakan, Palestina tidak dapat memenangkan perang melawan Israel sendirian, sehingga Indonesia cukup berperan.

“Dan membuat negara muslim seperti Indonesia terlihat tidak peduli dengan tindakan Israel. Palestina tidak bisa memenangkan peperangan ini sendirian,” sambungnya seperti dikutif dari Kanal YouTube TVOneNews, yang tayang 9 hari lalu.

Ia menegaskan, terbukanya negara-negara Muslim terhadap Israel meripakan femomena berbahaya yang harus diprrhatikan.

“Mereka tidak bisa mendapatkan kemerdekaan mereka tanpa dukungan kita. Kita sudah melihat beberapa negara Arab dan beberapa negara muslim sekarang terbuka terhadap Israel. Ini adalah fenomena berbahaya, nama saya adalah Miko Peled,” tulisanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: