Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Senin Terakhir Maret 2023 Harga Sawit Masih Tersungkur, Berapa?

Di Senin Terakhir Maret 2023 Harga Sawit Masih Tersungkur, Berapa? Pekerja menurunkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari atas mobil di Desa Lemo - Lemo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu (2/7/2022). Harga TBS kelapa sawit tingkat pengepul sejak sebulan terakhir mengalami penurunan harga dari Rp2.280 per kilogram menjadi Rp800 per kilogram disebabkan banyaknya produksi. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) untuk Franco wilayah Belawan dan Dumai tercatat Rp11.865/kg pada Senin (27/3/2023). Dengan demikian, harga CPO mengalami penurunan Rp660/kg atau sekitar 5,26% jika dibandingkan harga CPO pada Senin (20/3/2023) yang mencapai Rp12.525/kg.

Melansir laman InfoSAWIT, sementara untuk harga CPO di Talang Duku ditetapkan Rp11.715/kg. Harga CPO di Teluk Bayur mencapai Rp11.735/kg. Selain itu, harga CPO di Palembang dibuka Rp11.765/kg, tetapi terjadi withdraw (WD) dengan penawaran tertinggi Rp11.603/kg.

Baca Juga: Industri Sawit Diperkirakan Akan Hadapi Penghentian Produksi Selama 3-5 Tahun, Mengapa?

Terkoreksinya harga CPO dipicu oleh dominannya sentimen negatif, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Berdasarkan survei yang dilakukan Reuters, persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Januari diproyeksikan merosot ke level terendah dalam 5 bulan terakhir. Produksi ini diperkirakan terus menyusut dan terhambat oleh hujan lebat dan banjir sehingga menyebabkan produksi anjlok ke level terendah dalam satu tahun terakhir.

Analis juga mengungkapkan, permintaan minyak sawit diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang menjelang bulan suci Ramadan pada 23 Maret, yang diakhiri Hari Raya Idulfitri pada 21-22 April.

"Kami memperkirakan harga akan tetap di atas MYR 3.600 per ton dan dapat diperdagangkan lebih tinggi menuju MYR 4.500 per ton dalam beberapa pekan mendatang," ungkap Direktur Pelaksana di Transgraph Consulting, Nagaraj Meda, dikutip dari Reuters.

Selain itu, investor tengah mencermati program biodiesel B35 Indonesia dan produksi minyak nabati Amerika Selatan yang masih menjadi kunci harga ke depan. Seperti diketahui, implementasi B35 merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengatasi krisis iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, yaitu percepatan energi yang inklusif, bersih, berkelanjutan, dan mendorong investasi untuk mencapai Net Zero Emission.

Meskipun terjadi pelemahan harga pekan ini, pasar masih optimis terhadap kenaikan harga CPO selama kuartal pertama tahun 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: