Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan stok gula konsumsi di dalam negeri tetap terjaga. Terutama keamanan selama Ramadan hingga Lebaran tahun ini.
Arief menjelaskan saat ini pemenuhan gula masih memaksimalkan hasil panen dalam negeri. Meski demikian pihaknya juga telah melakukan percepatan pengadaan gula oleh BUMN Pangan.
Selain itu, Bapanas lanjut Arief telah menyampaikan surat permohonan penugasan Menteri BUMN kepada BUMN Pangan dalam hal ini ID FOOD dan PTPN Holding Perkebunan untuk segera melakukan pengadaan gula konsumsi luar negeri.
“Prosesnya sudah berjalan dan ditargetkan sudah ada yang masuk pada Maret-April ini untuk menambah stok dan menjaga harga di tengah puasa dan lebaran,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Arief menjelaskan berdasarkan Prognosa Neraca Pangan yang disusun Bapanas, stok awal gula nasional di Januari 2023 sebesar 1,1 juta ton. Sedangkan kebutuhan gula nasional perbulan tercatat sebesar 283 ribu ton.
Berdasarkan penghitungan kebutuhan gula nasional tersebut, maka untuk mengamankan kebutuhan sampai dengan Idul Fitri, pihaknya sudah menyiapkan penambahan pasokan gula.” Mengingat saat hari raya kerap terjadi lonjakan permintaan dan konsumsi, sementara musim giling tebu baru akan mulai sekitar Mei,” jelasnya.
Baca Juga: Bapanas Atur Cadangan Gula dan Minyak Goreng Pemerintah
Melalui penugasan tersebut, lanjut Arief BUMN Pangan ID FOOD dan PTPN Holding Perkebunan akan mendatangkan sekitar 215 ribu ton gula kristal putih (GKP) secara bertahap. Bahkan Arief meyakinkan seluruh proses perizinan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perdagangan sudah dipenuhi.
“Kedatangan dilakukan secara bertahap. Pada Maret-Mei ini ditargetkan masuk sekitar 99 ribu ton GKP.” Ungkapnya. Selanjutnya dalam rangka pemerataan, kedatangan GKP pada Maret-Mei 2023 ini dilakukan di tiga pelabuhan, yaitu pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, dan Belawan Medan.
“Kedatangannya kita sebar di tiga pelabuhan agar pendistribusiannya lebih cepat dan merata,” paparnya. Menurut Arief percepatan pengadaan sesuai dengan kesepakatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada Januari lalu. Hal ini dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan 2023 dan penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Dia menjelaskan, gula konsumsi merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang ketersediaannya masih harus ditunjang pasokan dari luar. Mengingat, produksi dalam negeri belum bisa menutupi kebutuhan nasional. B
erdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari-Desember 2023, diperkirakan pada tahun ini produksi gula dalam negeri sekitar 2,6 juta ton, sedangkan angka kebutuhan gula nasional 2023 sekitar 3,4 juta ton.
“Sehingga selisihnya masih harus ditutup oleh pasokan luar negeri. Langkah pengadaan dari luar ini yang kita percepat dari awal agar tidak terjadi kelangkaan di masyarakat, mengingat puasa dan lebaran tahun ini lebih dekat dengan awal tahun dan mendahului musim giling tebu,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement