Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Situasi Paling Berbahaya Jika Timnas Israel Berlaga di Indonesia Dikuak Pakar

Waduh! Situasi Paling Berbahaya Jika Timnas Israel Berlaga di Indonesia Dikuak Pakar Kredit Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim

Selama ini, narasi kebencian atas Israel sudah begitu luar biasa menggema di Indonesia. Tak hanya di ruang publik, narasi perlawanan terhadap Israel juga terus menggema di dunia maya. Grup-grup Telegram yang diikuti anak-anak muda santer membahas soal itu.

Noor Huda sendiri sudah mendengar banyak informasi terkait rencana aksi kelompok teroris saat Piala Dunia U-20 berlangsung. Paling santer menurut dia, adalah pembahasan aksi yang tersebar di group telegram kelompok radikal itu.

Baca Juga: Ribuan Umat Yahudi Turun ke Jalan, Israel Makin Kacau Gegara Sikap 'Diktator' Benjamin Netanyahu

“Banyak di antara mereka yang ada di grup itu siap mati demi memperoleh tiket surga. Itu tinggal digosok sedikit saja, anak-anak muda itu bisa melakukan apa saja,” jelasnya.

Untuk itu, Noor Huda menyarankan pemerintah Indonesia harus mengkaji betul keikutsertaan Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sebab dengan banyaknya kelompok teroris anti-zionis Israel di Indonesia, besar kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Potensinya bahaya ini harus dibaca serius, karena ini nama besar dan citra Indonesia di kancah internasional dipertaruhkan,” jelasnya.

Noor Huda oun mengapresiasi beberapa tokoh nasionalis yang ikut menolak kedatangan Timnas Israel. Menurut dia, para tokoh itu mungkin sudah mengetahui adanya skenario dari para jihadis untuk membuat huru-hara di Indonesia.

“Saya yakin para tokoh itu sudah mendapat informasi terkait rencana aksi kelompok teroris ini. Jadi, ketimbang memberi panggung untuk kelompok teror ini ya lebih baik Israel tidak usah datang ke Indonesia,” kata dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: