Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blunder Warnai Masalah Penolakan Timnas Israel dengan Kiamat, Muhadjir Effendy: Saya Minta Maaf

Blunder Warnai Masalah Penolakan Timnas Israel dengan Kiamat, Muhadjir Effendy: Saya Minta Maaf Kredit Foto: Kemenko PMK

"Jadi itu itulah munculnya istilah itu jadi baik yang pro maupun kontra sebetulnya. Saya mohon untuk kita sama-sama, untuk menyadarkan sebetulnya ini bukan suatu hal yang harus kita ributkan terlalu jauh," tambahnya.

Sebagai pembantu Presiden Joko Widodo, Muhadjir menyebut bahwa setiap pernyataan dalam rapat kerja bersama Komisi X telah dikonsultasikan sebelumnya dengan presiden. Dia menegaskan, di luar pernyataannya, dipastikan tidak benar adanya.

Baca Juga: Menkonya Jokowi Hingga PDIP Tolak Timnas Israel, Rocky Gerung Malah Kasihani Ali Ngabalin: Dalam Ocehannya...

"Jadi apa yang saya sampaikan di depan anggota DPR komisi 10 yang mulia ini tentu saja saya sudah berkonsultasi dengan beliau. Jadi kalau ada pernyataan-pernyataan ada, berita-berita yang di luar itu, itu pasti saya jamin itu bukan dari pernyataan dari pak presiden," tandasnya.

Di kesempatan sebelumnya dalam rapat bersama Komisi X, Muhadjir menyebut bahwa batalnya Indonesia dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20 tidak dimaknai dengan berlebihan. Dia menyebut, Indonesia tidak akan mengalami kiamat seandainya Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan.

Oleh sebab itu, Muhadjir meminta publik untuk tidak memaknai terbawa dalam hiruk-pikuk persoalan yang ada. Pasalnya, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tidak menjadi program prioritas utama dalam pembangunan Indonesia.

"Ini kita perlu menyadari bahwa jangan sampai kita seolah-olah ini kalau nanti U-20 batal itu Indonesia mau kiamat itu. Jadi ini sebetulnya hal yang biasa saja. Kita tidak usah terlalu melihat ada suatu hal yang bakal terjadi luar biasa," paparnya.

Muhadjir menilai, olahraga hanya menjadi bagian kecil dari pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dia menilai, olahraga tidak serta-merta membangun masyarakat Indonesia yang sehat, dan terdidik dan memiliki keterampilan baik, berakhlak mulia, dan seterusnya. 

Baca Juga: Di Tengah Larangan Bukber Pejabat, Airlangga Malah Nongol Buka Bareng Kubu Oposisi, Akibat Sakit Hati ke Jokowi?

"Jadi sebetulnya hiruk-pikuk U-20 ini sebetulnya bukan bagian yang betul-betul besar di dalam konteks pembangunan manusia Indonesia, hanya berada di bagian lingkaran kecil," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: