Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Mau Impor Beras saat Panen Raya, DPR Terheran-heran: Mengganggu Semangat Petani!

Pemerintah Mau Impor Beras saat Panen Raya, DPR Terheran-heran: Mengganggu Semangat Petani! Pedagang memperlihatkan beras jualannya di pasar tradisional di Kota Kupang, NTT, Kamis (19/1/2023). Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang naik dalam beberapa pekan terakhir dari semula Rp12 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp14 ribu per kilogram akibat berkurangnya pasokan beras dari gudang distributor. | Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha

Di mana dari produksi tahun 2021 sebesar 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton di 2022 silam. Jika konsumsi beras sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton.

"Dengan memperhatikan kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri menghadapi bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri relatif aman," ungkap Syahrul.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, 500.000 ton impor beras itu perlu segera dilakukan untuk keperluan program bansos.

Baca Juga: Larang Impor Pakaian Bekas Ilegal, Mendag Zulhas: 31% Pasar Lokal Dikuasai, Bisa Hancur Gak Karuan!

"Segera itu karena kalau ini kita penyerapannya tidak dapat, itu kan untuk bansos," ujar Buwas.

Buwas mengatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog saat ini masih sangat terbatas. Namun, penyaluran beras bakal ditopang oleh adanya musim panen raya selama 3 bulan ke depan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: