Anggota Komisi VII DPR RI: Target Net Zero Emission Harus Menjadi Cita-cita Politik dan Pembangunan ke Depan
Ia juga menyampaikan sifat terpenting dari energi itu bukan soal baru, tetapi yang penting adalah kontinuitas keamanan pasokannya, keekonomian biaya produksi, dan rendah karbon.
"Sifat yang penting dari sebuah energi itu bukanlah soal baru. Baru dan tidak baru itu not matter. Yang penting itu bagaimana kontinuitas keamanan pasoknya secure atau tidak, keekonomian biaya produksi, dan bersih sekarang atau rendah karbon," ujar Herman Darnel.
Herman Darnel juga mengungkapkan kebutuhan listrik hingga tahun 2060 diperkirakan mencapai 2.200 hingga 2.600 Terawatthours di mana untuk mewujudkan net zero emission (NZE) 2060, sebagian besarnya harus diproduksi dari energi terbarukan dan dari sumber dan teknologi rendah karbon.
Ia kemudian mengatakan cadangan energi terbesar Indonesia adalah energi surya. Di mana kebutuhan lebih dari 2.000 Terawatthours bisa dipenuhi walaupun letak geografis nanti menjadi permasalahan.
"Dengan kebutuhan 2.000-an Terawatthours sebenarnya semuanya bisa dipenuhi. Memang ini letak geografis akan menjadi permasalahan, tapi kalau kita butuh 2.000-an Terawatthours, di sini total energi yang bisa kita dispatch bisa mencapai hampir 5.000 Terawatthours. Jadi tidak masalah," ungkapnya.
Baca Juga: Ragam Cara PTBA Dukung Net Zero Emission 2060
Akan tetapi, Herman Darnel mengatakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) juga memiliki tantangan, seperti teknologi.
"PLTS ini juga ada tantangannya, teknologi untuk membuat penetrasinya melebihi 50% nanti pada 2040 atau bahkan sampai 80% menuju NZE," tambahnya.
Penulis: Putu Rusta Adijaya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement