Menurut Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, sejauh ini rasio bank Sumut masih bagus kinerjanya. Pada dasarnya, krisis perbankan global tidak akan membuat gangguan pada kinerja keuangan Bank Sumut secara keseluruhan. Akan tetapi, yang dilihat dari krisis perbankan belakangan ini adalah CDS (credit default swap), serta dapat dilihat dari kinerja harga sahamnya di lantai bursa.
"Dari beberapa rasio keuangan yang dipaparkan Bank Sumut, CAR memang terlihat cukup bagus dalam menghadapi potensi pembiayaan bermasalah yang dipicu oleh krisis perbankan, tapi tidak menjamin bahwa Bank Sumut akan benar-benar aman dari gejolak perbankan," katanya, Jumat (31/3/2023).
Baca Juga: DPRD Minta OJK Profesional dalam Menyeleksi Direksi dan Komisaris Bank Sumut
Dikatakannya, Bank Sumut telah melakukan kegiatan bisnis yang menghindarkan dari risiko bisnis yang rentan gagal dan punya perencanaan bisnis yang matang, serta manajemen risiko yang adaptif.
"Sperti NPL harus diupayakan tetap di bawah 3% di tahun mendatang. Pada dasarnya kinerja NPL Bank Sumut membaik di tengah pandemi Covid-19 yang sempat di atas 4%, seperti BOPO, atau beban operasional terhadap pendapatan operasional di level 75%, dan beberapa rasio untuk mengukur likuiditas keuangan Perusahaan," ujarnya.
Laba Bank Sumut pada tahun 2022 sebesar Rp701 miliar pun dinilai cukup bagus kinerjanya. Akan tetapi, yang menjadi perhatian khusus adalah untuk mencapai laba tetap pada kinerja yang positif, tahun ini dan tahun mendatang tantangannya cukup besar.
"Selain itu, rasio kecukupan modal ini penting. Salah satu rasio yang dilihat investor adalah CAR. Yang penting CAR ini terjaga minimal sesuai batas paling bawah dariĀ kebijakan otoritas keuangan di tanah air. Sejauh ini CAR Bank SUMUT di kisaran 19%, sudah lebih tinggi dari batas minimum 8%," ujarnya.
Aset dan beberapa rasio keuangan lainnya yang dibutuhkan agar peformanya meningkat harus terus diupayakan. Aset Bank Sumut belakangan ini di level Rp40 triliun.
"Kemudian krisis perbankan sejauh ini dipicu oleh portfolio pembiayaan yang banyak diberikan kepada perusahaan start up dan industri kripto. Industri belakangan ini berkembang dengan dorongan teknologi yang besar sehingga profil perusahaan yang bermitra dengan Bank Sumut semestinya adalah perusahaan yang bukan hanya memiliki fundamental bagus, tetapi juga kokoh atau defensive," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement