Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Orang Yahudi Tidak Mau Menerima Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi Terakhir? Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad

Kenapa Orang Yahudi Tidak Mau Menerima Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi Terakhir? Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad Kredit Foto: Instagram Ust Abdul Somad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Umat muslim meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, namun tidak dengan kaum Yahudi dan nasrani. Mengapa orang Yahudi tidak mau menerima Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir?

Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa kaum Yahudi dan Nasrani sejatinya sudah mengenal Nabi Muhammad, bahkan melebihi mereka mengenali anak sendiri. Hal itu sebagaimana yang tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah Ayat 146 sebagai berikut.

ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَعْرِفُونَهُۥ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ ٱلْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya: Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad: Umat Islam Itu Ibarat Lebah, Jangan Diganggu! Apa Maksudnya?

Ustaz Abdul Somad atau yang juga dikenal UAS memberikan salah satu bukti bahwa kaum Yahudi dan Nasrani mengenali Nabi Muhammad sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut. Bukti tersebut ditunjukkan dalam peristiwa ketika Nabi Muhammad dibawa oleh pamannya, yakni Abu Thalib menuju Bushra di Negeri Syam.

Sebelum sampai ke sana, jelas UAS, Nabi Muhammad SAW dan Abu Thalib berhenti sejenak. Lalu, seorang Kristiani bernama Bahira yang seumur hidupnya hanya beribadah di tempat suci pun akhirnya keluar dan menghampiri Abu Thalib yang saat itu bersama Nabi Muhammad SAW.

"Hari itu Bahira datang, bertanya kepada Abu Thalib, 'Wahai lelaki, siapa anak kecil ini? Kata Abu Thalib, 'Ini anakku'," ungkap UAS dalam YouTube Abu Khadijah, disimak pada Jumat, 31 Maret 2023.

Jawaban Abu Thalib itu pun disanggah oleh Bahira dengan mengatakan, "Kalau benar kitab yang kubaca, ini bukan anakmu. Anak ini sudah yatim, ayahnya sudah wafat sebelum dia lahir. Karena tiga tanda aku lihat, pohon bersujud hingga ada awan yang dari tadi menaungi dia."

UAS melanjutkan, Abu Thalib pun tersenyum mendengar perkataan Bahira lalu mengatakan, "Ini memang bukan anakku, ini anak saudaraku."

"Begitulah Bahira tahu bahwa anak ini (Nabi Muhammad SAW) ayahnya sudah meninggal. Itu tertulis dalam Alquran Surah As-Shaff Ayat 6 bahwa akan datang nabi terakhir nanti, namanya Ahmad," tegas UAS.

Ahmad yang dimaksud dalam ayat tersebut ialah Muhammad SAW. UAS menjelaskan, Muhammad masyhur di bumi, sedangkan Ahmad nama yang masyhur di antara malaikat.

"Kenapa mereka (Yahudi) tak beriman? Karena mereka berkeyakinan yang datang itu keturunan Ibrahim, tapi dari jalan Nasab Ishak AS," ungkap UAS.

UAS pun menjelaskan mengenai nasab tersebut bahwa Nabi Ibrahim memiliki anak bernamaIshak, Ishak memiliki anak bernama Yaqub. Nama lain dari Yaqub adalah Israil. Maka anak cucu Yaqub disebut dengan Bani Israil.

Baca Juga: Apa Boleh Shaf Salat Sendirian dalam Berjemaah? Ini Penjelasan Buya Yahya

Sementara itu, Yaqub memiliki anak bernama Yusuf. Yusuf memiliki saudara lelaki bernama Yahuza. Cucu cicit keturunan Yahuza tersebut disebut dengan Yahudi.

"Mereka ingin nabi terakhir itu keturunan Ishak, Yaqub, Yahuza. Sementara yang lahir terakhir ini adalah Muhammad SAW, anak Abdullah, anak Abdul Muthalib, anak Hasyim, anak Abdu Manaf, anak Qusay. Qusay adalah yang membina Darun Nadwah di Mekkah. Cucu cicit keturunan Adnan, keturunan Ismail, Ismail anak dari Ibrahim AS," jelasnya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: