Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asik, Sebentar lagi Jajan di Semua Negara ASEAN Tinggal Scan QR

Asik, Sebentar lagi Jajan di Semua Negara ASEAN Tinggal Scan QR Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

Bank Indonesia (BI) berencana untuk terus memperluas kerja sama pembayaran berbasis QR Code lintas negara (cross-border QR payment linkage) ke semua negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Adapun untuk mewujudkan hal tersebut, bank sentral akan melakukan kerjasama dengan Vietnam, Kamboja, Laos dan Brunei.

Sebelumnya, Bank Sentral dari empat negara ASEAN, yaitu BI, Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT), sudah sepakat bekerjasama dalam mewujudkan dan mendukung pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif berbasis QRIS. Baca Juga: Bantu BI, DANA Sediakan Opsi Pembayaran QRIS di Alfamart

"Kita kembangkan sistem payment lintas negara. Kita mulai dulu dengan 5 negara kemudian menjadi 10 negara," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam Press Conference ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) 2023 di Nusa Dua, Bali, Jumat (31/3/2023). 

Lebih lanjut, Perry mengatakan, dalam pertemuan Asean Finance Ministers and Centeral Bank Governors Meeting, Indonesia mendapatkan komitmen dari negara-negara seperti Brunei, Kamboja, Vietnam hingga Laos untuk menerapkan pembayaran lintas  negara. Di mana sebelumnya, Malaysia, Singapura , Filipina sudah melakukan kerjasama terkait cross-border QR payment linkage.

"Jadi transaksi ini diperluas. Kita akan hubungkan dengan anggota negara ASEAN lain seperti Vietnam, Brunei, Kamboja. Mereka berniat untuk bergabung menjalankan ini," paparnya. Baca Juga: Bukan Mengancam, Bos BI Sebut PDB Global Bisa Terjun Bebas Gegara Perubahan Iklim

Kendati demikian, Perry tak bisa memastikan kapan seluruh transaksi lintas negara ASEAN ini terhubung seluruhnya. Pasalnya, rencana ini tergantung dengan kesiapan sistem pembayaran di masing-masing negara.

"Yang sudah punya sistem pembayaran domestiknya seperti Malaysia sudah, Singapura, Filipina. Kita mulai 5 dulu punya sistem pembayaran domestik dan punya connect bilateral. Vietnam juga sudah siap karena sudah ada sistemnya. Kamboja, Brunei, Laos, sedang kembangkan sistem. Jadi ini langkah demi langkah," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: