Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksinasi Polio 2023 di Jawa Barat Dilakukan dalam Dua Tahap

Vaksinasi Polio 2023 di Jawa Barat Dilakukan dalam Dua Tahap Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemda Provinsi Jawa Barat siap melaksanakan vaksinasi polio untuk anak usia 0--59 bulan secara serentak mulai 3 April 2023. Vaksinasi polio ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai pada 3--15 April, sedangkan tahap kedua jatuh pada tanggal 15--27 Mei. 

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, vaksin polio di Jawa Barat ditargetkan dapat menyasar 3,9 juta anak usia 0--5 tahun menyusul ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Untuk mencapai target itu, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui Sub-PIN Polio. 

"Vaksin juga hari ini datang dari Biofarma. termasuk juga sosialisasi dengan kabupaten/kota tanggal 28--29 juga sudah kita lakukan. Target dari keputusan menteri juga sudah. Targetnya kurang lebih di 3,9 juta yang harus diberikan kepada warga Jabar dengan usia 0-5 tahun," kata Dedi Supandi, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) dengan tema "Jabar Tanggap Polio" di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (31/3/2023). 

Baca Juga: Respons Cepat Kasus Polio Purwakarta, Jabar Targetkan 3,9 Juta Vaksin

Dia mengatakan, pihaknya berharap vaksin sudah dapat tersalurkan di seluruh posyandu dan puskesmas pada saat pelaksanaan Sub-PIN Polio. Sejauh ini, pihaknya terus melakukan persiapan untuk memastikan kesuksesan pemberian vaksin polio di Jabar. 

Penetapan status KLB polio di Jawa Barat sendiri diawali dengan keberhasilan tim Dinas Kesehatan Jawa Barat untuk menemukan kasus polio pada anak berusia 4 tahun di Kecamatan Mani'is, Purwakarta beberapa waktu lalu. 

"Jadi, kejadian yang di Purwakarta itu sebetulnya adalah bagian dari gencarnya surveilans polio, keberhasilan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat," katanya. 

Baca Juga: Dianggap Rawan Penyebaran Covid-19, PT SIER Suntikkan 750 Vaksin Pfizer di Kawasan Industri, Hasilnya...

Mengingat virus polio dapat menimbulkan bahaya besar bagi perkembangan anak, pihaknya harus melakukan gerak cepat untuk melakukan penanganan. Hal itu termasuk melaksanakan upaya kolaborasi pentahelix dengan sejumlah stakeholder, baik dengan pemerintah pusat, MUI, maupun WHO.

"Bahaya polio ini bisa menimbulkan lumpuh layuh termasuk juga kena gangguan syaraf yang dia tidak bisa, sehingga bisa menghambat terhadap tumbuh kembang anak," katanya.

Terkait target, dia menyampaikan, yang tertinggi yaitu di Kabupaten Bogor, yakni sebanyak 542.530 sasaran. Sedangkan Kota Banjar menjadi daerah dengan target paling rendah dalam pemberian vaksin Polio di angka 12.960 sasaran. 

Baca Juga: Realisasi Masih Minim, Pemkab Tangerang Perluas Jangkauan Vaksinasi Booster

"Itu sesuai dengan jumlah penduduk di kota kabupaten tersebut. Bagi kabupaten/kota yang presentase capaiannya begitu tinggi kita akan siapkan hadiah," ungkap Dedi Supandi.

Adapun Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Rochady HS. Wibawa, mengatakan, imunisasi harus dilaksanakan secara penuh atau dalam dua tahap agar tuntas. 

"Harus full dua tahap agar tuntas melindungi balita. Sedikitnya 95% dari target di Jabar, yakni 3,9 juta balita harus tercapai," ujarnya

Baca Juga: Menkes Turki Minta Bantuan Vaksin dan Obat-obatan Tambahan ke Pemerintah Indonesia

Vaksinasi akan dilaksanakan di seluruh Puskesmas dan Posyandu serta tempat lain yang ditunjuk, seperti sekolah taman kanak-kanak. Selain itu, setelah seminggu dilaksanakan, tim akan melakukan sweeping untuk mencari balita yang belum terjangkau vaksinasi. 

Rochyadi memaparkan, vaksinasi polio dilakukan dengan vaksin oral atau tetes sehingga tidak akan menimbulkan efek samping pada balita, seperti badan menjadi panas atau demam. 

Dari 250 juta vaksinasi di dunia, tidak ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Namun, memang ada pengecualian, di mana vaksin jangan diberikan kepada anak yang sedang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah, akibat sakit panas/demam tinggi, diare, atau menderita HIV. 

Baca Juga: Walau PeduliLindungi Berevolusi, Penumpang Kereta Dipastikan Tak Perlu Bawa Bukti Vaksin Lagi!

"Vaksinator juga sudah siap untuk melaksanakan imunisasi serentak di Jabar," ujarnya 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum MUI Jawa Barat, KH. Rachmat Syafeii, menegaskan, vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi sudah dinyatakan halal. Rachmat juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut dan langsung mendatangi puskesmas atau posyandu tempat vaksinasi polio dilaksanakan.

Baca Juga: Dianggap Rawan Penyebaran Covid-19, PT SIER Suntikkan 750 Vaksin Pfizer di Kawasan Industri, Hasilnya...

"Kondisi ini pun disebabkan oleh kedaruratan sehingga manfaatnya jauh lebih besar bagi kesehatan anak. Bagian dari ikhtiar untuk kesehatan anak-anak," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: