Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puji Mahfud MD, Rocky Gerung Ngatain DPR Konyol dan Pengeroyok

Puji Mahfud MD, Rocky Gerung Ngatain DPR Konyol dan Pengeroyok Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rocky Gerung, intelektual Indonesia dengan segudang argumentasi itu memuji Mahfud MD. Hal ini lantaran Mahfud MD beberapa waktu lalu bersitegang dengan anggota Komisi IIII DPR RI.

Perdebatan antara Menko Polhukam dengan Komisi III DPR RI yaitu Arteria Dahlan, Benny K Harman, dan yang lainnya itu mengenai data transaksi mencurigakan Rp300 triliun lebih di Kementerian Keuangan.

Mahfud MD berhasil menyampaikan data dengan baik dan menaklukan sederet argumentasi yang dilontarkan anggota DPR pada saat itu.

Baca Juga: Ingatkan Mahfud MD, Kader PDIP: Semoga Tidak Di-reshuffle, Jokowi Tak Suka Menteri Berisik

Hal tersebut disampaikan oleh Rocky Gerung, bahkan dirinya sampai puji Mahfud MD dan menyebut DPR konyol.

Video pernyataan intelektual terkenal itu diunggah oleh akun Tiktok @badai817 sebagaimana dilansir Suara Denpasar pada Sabtu, (1/4/2023).

Rocky menilai bahwa Mahfud MD dikeroyok habis-habisan oleh DPR, namun Menko Polhukam itu jauh melampaui (unggul) dari beberapa anggota dewan tersebut.

"Ini sudah terlihat dari awal bahwa mereka mau mengkeroyok pak Mahfud," ujarnya.

"Dan itu kan kompak nih DPR nih, tapi Mahfud jelas di atas, dua hal dia lampaui para pengeroyok itu," ujarnya melanjutkan.

Rocky Gerung menilai Mahfud secara moral lebih tinggi karena dia mempersoalkan sesuatu yang potensial.

"Pertama secara moral dia tinggi karena dia mempersoalkan sesuatu yang potensial, geli kan, di semua netizen masyarakat Indonesia bahkan itu 300 persen mendukung Mahfud," terangnya.

"Pasti kan, jadi konyol juga nih DPR. Mereka mewakili rakyat tapi kenapa mereka mau menghalangi penegakan hukum kan, di situ konyolnya tuh," tambahnya.

Kemudian Rocky melanjutkan bahwa Mahfud MD memiliki data yang lengkap dibandingkan anggota DPR yang menentangnya.

"Yang kedua tentu Mahfud lebih banyak datanya kan, di dalam sidang itu saya dengar Mahfud bahkan mengatakan ini bisa juga data dari intelejen," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: