Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Lobi Erick Thohir Dinanti, PSSI Upayakan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Lagi

Hasil Lobi Erick Thohir Dinanti, PSSI Upayakan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Lagi Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membuka kans bagi Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023. Sebagaimana diketahui, melalui laman resminya, FIFA mengumumkan bahwa status tuan rumah Peru sebagai penyelenggara Piala Dunia U-17 dicabut dengan alasan infrastruktur yang kurang memadai.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengaku siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Pasalnya, pada level U-20, kata dia, Indonesia mampu memenuhi persyaratan sebagai tuan rumah sebelum akhirnya dibatalkan FIFA beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Bandingkan Surat FIFA untuk Indonesia dan Peru, Waketum PSSI Akui Pembatalan Piala Dunia U-20 Gegara Penolakan Israel

"U20 saja kita siap, kan (U-17) levelnya di bawah itu," kata Amali di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (4/4/23).

Kendati mengaku siap, Amali mengatakan bahwa fokus utama PSSI saat ini adalah untuk mengakomodir kemungkinan sanksi yang diberikan FIFA atas Indonesia. Di mana sanksi tersebut, dikenakan bagi Indonesia atas pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

"Yang paling utama sih soal bagaimana kita tidak terkucil, tidak dihukum berat, itu yang paling utama. Kemudian baru lain lain (Piala Dunia U-17). Kalau kita sudah dihukum, enggak ada lagi (penyelenggaraan event sepak bola)," katanya.

Amali juga tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa menjadi tuan rumah bagi Piala Dunia U-17 seandainya sanksi yang diberikan FIFA tidak begitu berat. Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa PSSI akan fokus pada negosiasi sanksi FIFA terhadap Indonesia.

Baca Juga: Baca Langkah Moeldoko Sebagai Upaya Jegal Anies Baswedan, AHY: Ada Tekanan Elite Penguasa!

"Misalnya kalau hukuman itu memungkinkan kita jadi tuan rumah, kita upayakan. tapi kalau hukumannya tidak mungkin (sanksi berat), makanya kita fokus ke sanksinya dulu supaya enggak dapat (hukuman). Kalau toh dapat, seringan-ringannya. Kan ada level sanksi. Jangan sampai kayak 2015," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: