Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Profesor Ini Kasih Warning Gelombang Imigran Global Lebih Besar Akan Datang ke Indonesia

Profesor Ini Kasih Warning Gelombang Imigran Global Lebih Besar Akan Datang ke Indonesia Kredit Foto: Unsplash/Macau Photo Agency

Namun demikian, Indonesia malah menerima turis "sampah". Ini terjadi di Bali dalam sejumlah kasus yang belakangan dilaporkan oleh banyak aparat penegak hukum.

"Saya kira kita tidak ingin negeri kita diisi oleh orang-orang yang merusak nilai-nilai yang ada di negara kita," ujar Prof Rhenald. 

Baca Juga: Bali Masih Seksi buat Turis Asing Nih, Bule Rusia Jadi yang Terbanyak Capai 22.104 Orang

Raja Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati, tambah Prof Rhenald, pada masanya mendatangkan banyak pelukis hebat ke Bali. Kemudian melahirkan budaya bagus di Bali seperti Walter Spies, Antonio Blanco, Rhudolf Bonnet, mereka diundang raja.

"Para pelukis hebat tersebut dan lain sebagainya, mereka yang diundang Raja Ubud untuk boleh tinggal di Bali diberikan rumah dan boleh menikah dengan gadis Bali ... Tapi satu syarat yang harus dipenuhi oleh mereka adalah ajari orang-orang Bali melukis," kata sang profesor.

Sejak saat itu, lukisan di Bali berubah dari sekadar lukisan alam biasa dan diawali mahabarata dan ramayana, dan berkembang menjadi alternatif, ekspresionis, dan naturalis, dan sebagainya.

Dalam kalimat penutupnya, Prof Rhenald mengutip pendapat mantan Sekretaris Jenderal PBB dari Korea Selatan Ban Ki-moon, "Migrasi adalah ekspresi dari aspirasi manusia untuk mendapatkan martabat, keamanan, dan masa depan yang lebih baik. Migrasi adalah bagian dari tatanan sosial, bagian dari susunan yang sangat penting sebagai keluarga manusia."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: