Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Terkoreksi, Harga Sawit di Pekan Pertama April 2023 Kembali Positif

Sempat Terkoreksi, Harga Sawit di Pekan Pertama April 2023 Kembali Positif Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) untuk Franco wilayah Belawan dan Dumai terjadi Withdraw (WD) dengan penawaran tertinggi Rp12.203/kg pada Kamis (6/4/2023). Dengan demikian, harga CPO mengalami penurunan sekitar Rp50/kg jika dibandingkan harga CPO pada Rabu (5/4/2023) yang mencapai Rp12.253/kg.

Secara rata-rata, harga CPO domestik pada 3-6 April 2023 di PT KPBN tercatat Rp12.249/kg. Harga ini tercatat meningkat Rp232/kg atau sekitar 1,9% dibandingkan periode yang sama sebelumnya, yakni sebesar Rp12.017/kg. Meskipun sempat terkoreksi, menutup pekan pertama April 2023 ini, kinerja CPO domestik kembali positif. 

Baca Juga: Dimanfaatkan Sampai Titik Terkecil, Indonesia Ekspor Minyak Sawit Hingga Inti Bungkil

Refinitiv Commodities Research, dalam catatannya mengatakan, menguatnya harga CPO terjadi di tengah stok yang tengah menyusut. Harga CPO juga diperkirakan akan pulih didukung oleh fundamental positif dan pasar eksternal. 

"Sebelumnya, hujan lebat dan banjir di Malaysia telah mengakibatkan penurunan produksi, sementara pembatasan ekspor Indonesia mendorong pembeli beralih ke pasokan minyak sawit Malaysia," katanya, dikutip dari Reuters.

Tidak hanya itu, sentimen penopang harga tersebut ialah adanya kabar bahwa Malaysia telah menandatangani nota kesepahaman dengan asosiasi perdagangan yang didukung pemerintah China untuk meningkatkan perdagangan dan kerja sama minyak sawit.

Baca Juga: Ada Larangan Ekspor CPO, Astra Agro Tetap Bagikan Dividen...

Dewan Minyak Sawit Malaysia mengatakan kemitraannya dengan Kamar Dagang Impor dan Ekspor China untuk Bahan Makanan, Produk Asli, dan Produk Sampingan Hewan akan membantu Malaysia mendapatkan kembali pangsa pasar di negara terpadat di dunia.

Malaysia, produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia, dan China, pembeli terbesar kedua di dunia, akan bersama-sama mempromosikan penggunaan minyak sawit berkelanjutan Malaysia di China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: