Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Danau Toba hingga Raja Ampat, Tiga Menteri Jokowi Duduk Bareng Bahas Pariwisata Berkualitas di RIDPN

Danau Toba hingga Raja Ampat, Tiga Menteri Jokowi Duduk Bareng Bahas Pariwisata Berkualitas di RIDPN Sandiaga, Suharso, Basuki H | Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono duduk bersama dalam Rapat Tingkat Menteri terkait finalisasi Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN).

"Arah pembangunan pariwisata sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024 dititikberatkan pada pariwisata berkualitas. Itu yang saya sampaikan dalam rapat hari ini," kata Suharso, dalam keterangan resminya, Senin (10/4/2023).

Baca Juga: Membaca Peluang Sandiaga Uno yang Hengkang dari Gerindra, Kemudian Reuni Lagi Jadi Wakilnya Anies Baswedan

Dia menjelaskan, pariwisata berkualitas ditunjukkan dengan peningkatan nilai tambah yang diterima oleh tuan rumah atau masyarakat setempat, peningkatan nilai devisa melalui peningkatan lama tinggal dan belanja para wisatawan, peningkatan kualitas destinasi, kesiapan industri dan masyarakat, serta kapasitas SDM pariwisata.

"Adapun destinasi pariwisata yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Wakatobi dan Raja Ampat," tuturnya.

Menurut Suharso, semua pihak perlu berkolaborasi untuk mengatasi tujuh isu pembangunan kepariwisataan di Indonesia, agar terwujud pariwisata yang berkualitas.

"Ketujuh isu pembangunan kepariwisataan yang Menteri sebutkan antara lain penurunan kualitas lingkungan, kualitas tata kelola destinasi yang rendah, pelayanan pariwisata kurang prima, kapasitas SDM pariwisata yang masih rendah, keterbatasan aksesibilitas udara, darat, dan laut, kurangnya investasi di sektor pariwisata dan kurangnya kesiapsiagaan terhadap bencana," paparnya.

Baca Juga: Dinilai Jadi ‘Dalang’ di Balik Tercetusnya Koalisi Besar, Demokrat Minta Presiden Jokowi Teladani Sikap Politik SBY

Suharso mengatakan, kolaborasi tersebut saat ini difasilitasi melalui Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB).

Dia berharap setiap destinasi yang dikembangkan memiliki arahan yang jelas dan terkoordinasi untuk memperbaiki tata kelola, aksesibilitas, infrastruktur dasar, kapasitas masyarakat, serta meningkatkan investasi.

"Saya juga mengungkapkan pedoman perencanaan sektor pariwisata ke depan yang perlu diperhatikan bersama antara lain meningkatkan daya saing dan membangun ketahanan sektor pariwisata," pungkasnya.

Baca Juga: Bahayanya Perubahan Enggak Pasti, Kode Airlangga Jelang Perebutan Kursi Jokowi: Koalisi Besar Itu...

Dia melanjutkan, kedua hal itu dapat diwujudkan melalui diversifikasi aktivitas ekonomi dalam rantai pasok pariwisata, yang didukung kesiapan destinasi pariwisata, perbaikan lingkungan usaha yang kondusif, termasuk bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta pembangunan citra pariwisata yang berkualitas. Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga Uno lalu mengungkapkan bahwa RIDPN ditetapkan menjadi Perpres maka akan mudah mengakselerasi pembangunan destinasi wisata berkualitas. 

"Harapannya, setelah RIDPN ini ditetapkan menjadi Perpres dapat mengakselerasi pelaksanaan master plan dalam rangka menyiapkan Danau Toba, Borobudur, Raja Ampat dan Wakatobi sebagai DPN berkelanjutan, berdaya saing global dan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian daerah dari sektor parekraf," kata Sandiaga.

Dia juga berharap, penetapan RIDPN dapat mendorong pengembangan kapasitas dan kapabilitas putra putri daerah sehingga mampu menjadi bekal dalam menyambut peluang lapangan kerja dari DPN setempat dan turut berkontribusi dalam kebangkitan ekonomi nasional.

Senada dengan itu, Basuki menambahkan pembangunan infrastruktur pada setiap DPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: Jago Bidang Ekonomi, Hary Tanoe Soal Airlangga Menjadi Penerus Jokowi: Kalau Masalah Capres...

“Untuk kawasan pariwisata, pertama yang harus diperbaiki aksesibilitas dan infrastruktur dasar untuk memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan. Prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” tandas Basuki.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: