Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Akhir Ramadan Temple Mount Bakal Ditutup Selama 10 Hari, Prediksi Ini Mungkin Terjadi?

Jelang Akhir Ramadan Temple Mount Bakal Ditutup Selama 10 Hari, Prediksi Ini Mungkin Terjadi? Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad

Pengunjung Yahudi diizinkan mengunjungi titik nyala situs Temple Mount pada Minggu (9/4/2023) pagi, beberapa jam setelah sejumlah warga Palestina membarikade diri mereka di dalam Masjid Al-Aqsa semalaman, memicu ketakutan awal akan terjadinya bentrokan. Namun demikian, polisi Israel memutuskan untuk tidak memasuki gedung pada dini hari, untuk menghindari adegan kekerasan dan potensi limpahan.

Menteri Urusan Strategis Ron Dermer mengatakan berbeda dengan minggu lalu, ketika beberapa warga Palestina di masjid merencanakan kekerasan dan memerlukan intervensi polisi, mereka yang berada di masjid pada Sabtu dan Minggu malam itu tidak mencari konfrontasi.

Baca Juga: Pemukim Yahudi Garis Keras Terus Berdemo, Para Menteri Israel Ikut-ikutan Gabung

Menurut kelompok aktivis Temple Mount, ada total 842 pengunjung Yahudi pada Minggu dan total 1.041 selama liburan Paskah. Angka ini menandai peningkatan 43 persen dalam tingkat rata-rata kunjungan orang Yahudi.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk kunjungan Yahudi ke Temple Mount pada hari Minggu kemarin. Mereka memperingatkan konsekuensi bencana yang bisa terjadi, jika Israel tidak menghentikan apa yang dikatakan sebagai pelanggaran status quo di tempat suci yang rapuh itu.

Seorang pejabat Waqf mengatakan keputusan mengizinkan non-Muslim di situs tersebut selama 10 hari terakhir Ramadhan akan menjadi provokasi berbahaya, yang akan memicu kemarahan di Timur Tengah.

Israel telah berulang kali bersumpah untuk mempertahankan status quo di situs tersebut. Dalam aturan tersebut, orang Yahudi diizinkan untuk berkunjung ke sana di bawah banyak batasan dan hanya pada jam-jam terbatas, tetapi tidak untuk berdoa.

Namun kenyataannya, saat ini orang Yahudi semakin diizinkan untuk berdoa dengan tenang di sana. Di sisi lain, orang Palestina disebut memicu kekerasan di situs tersebut dan secara sepihak menunjuk lebih banyak bagian dari situs tersebut untuk berdoa. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: