Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warren Buffett Tenangkan Masyarakat AS: Tak Perlu Panik, Tidak Akan Ada yang Kehilangan Uang

Warren Buffett Tenangkan Masyarakat AS: Tak Perlu Panik, Tidak Akan Ada yang Kehilangan Uang Kredit Foto: Investors
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder investor, Warren Buffett mencoba menenangkan rakyat AS dan memulihkan kepercayaan pada bank dengan mengingatkan krisis keuangan 2008.

"Orang-orang tidak perlu panik tentang industri ini dan tidak ada yang akan kehilangan uang untuk simpanan di bank AS," kata miliarder yang menjalankan Berkshire Hathaway itu dalam sebuah wawancara dengan CNBC, yang dikutip di Jakarta, Kamis (13/2/23). "Itu tidak akan terjadi."

Ini adalah komentar publik pertama dari "Oracle of Omaha" dalam sebulan sejak regulator federal menyita Bank Silicon Valley dan Signature Bank setelah setoran berjalan di kedua institusi.

Baca Juga: Tumpukan Utang Amerika Meningkat, Elon Musk Sarankan Warren Buffett Jadi Menteri Keuangan AS!

Kegagalan yang menjadi kegagalan terbesar kedua dan ketiga dalam sejarah AS, memicu kepanikan bahwa lebih banyak pemberi pinjaman bisa sama rentannya. Regulator, termasuk FDIC, menstabilkan situasi dengan berjanji untuk melindungi deposan dan membebaskan lebih banyak likuiditas untuk pemberi pinjaman regional lainnya.

FDIC mengasuransikan deposan hingga USD250.000 (Rp3,6 miliar) per akun dan berjanji untuk melindungi bahkan deposan yang tidak diasuransikan di Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Biaya dana FDIC yang digunakan untuk mendukung deposan, dikatakan Buffett berasal dari bank dan bukan dari uang pembayar pajak.

"Bank tidak pernah membebani pemerintah federal sepeser pun. Masyarakat tidak mengerti itu," ujarnya.

Buffett membandingkan dengan krisis tahun 2008, ia mencatat bahwa dalam kasus ini beberapa bank salah mengelola aset dan kewajiban mereka.

"Beberapa hal bodoh yang dilakukan bank secara berkala telah terungkap selama periode ini," kata Buffett. "Tapi mereka tidak membuat kesalahan yang sama seperti yang mereka lakukan pada tahun 2008."

Dia juga memperingatkan bahwa bank dapat kehilangan kepercayaan publik dalam hitungan detik dan bahkan lebih banyak lagi yang bisa turun. "Kami tidak melupakan kegagalan bank."

Buffett telah memainkan peran penyelamat dalam krisis perbankan masa lalu. Selama bencana tahun 2008, Goldman Sachs Group (GS) mendatanginya untuk meminta modal dan stempel persetujuannya. Buffett pun menyuntikkan USD5 miliar (Rp73 triliun) ke Goldman.

Dia kemudian menyuntikkan USD5 miliar lagi ke Bank of America pada tahun 2011. Hingga hari ini, Buffett masih menjadi pemegang saham besar Bank of America.

Selain itu, Buffett juga yang menyarankan pada tahun 2008 kepada Menteri Keuangan saat itu Hank Paulson bahwa pemerintah federal harus menyuntikkan modal ke bank untuk menstabilkan industri. Itu menjadi proposal resmi sebesar USD250 miliar (Rp3.694 triliun), meskipun beberapa bank terbesar bersikeras bahwa mereka tidak membutuhkan uang tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: