Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Membuat Prioritas Keuangan untuk Kamu yang Berusia 25 Tahun, Gak Minder Lagi soal Quarter Life Crisis!

Cara Membuat Prioritas Keuangan untuk Kamu yang Berusia 25 Tahun, Gak Minder Lagi soal Quarter Life Crisis! Kredit Foto: Unsplash/Barney Yau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Quarter life crisis adalah suatu periode ketidakpastian dalam pencarian jati diri yang dialami individu pada saat mencapai usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun. Kebanyakan, quarter life crisis terjadi pada usia 25 tahun di saat banyak orang sudah menikah, memiliki anak, melanjutkan pendidikan ke luar negeri, punya bisnis, investasi, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, Senior Consultant ZAP Finance, Tia Wibowo menjabarkan prioritas keuangan untuk anak muda yang berusia 25 tahun.

Namun, ada satu hal yang harus dihindari yakni membandingkan gaji dengan orang lain. Ini karena setiap dari kita memiliki waktunya tersendiri untuk berkembang. Karena itulah akan lebih baik jika kita fokus mengelola keuangan. Terlebih, memasuki usia 25 tahun masalah hidup akan semakin banyak, terutama masalah finansial.

Baca Juga: Cara Memperbesar Hati untuk Senantiasa Berbagi: Hartaku Bukan Sepenuhnya Milikku

Hal utama yang harus difokuskan adalah dana darurat. Tia menuturkan bagi yang belum menikah, fokuslah pada dana pernikahan. Kemudian, mulailah investasi di produk-produk investasi yang sekiranya bisa mencapai tujuan keuangan kita di jangka waktu yang sudah ditentukan.

Misalnya di usia 21 tahun, kamu ingin memiliki Rp100 juta pertama di usia 25 tahun. Itu berarti, kamu bisa berinvestasi sebesar Rp1,8 juta dengan asumsi imbal hasil 7%. Sehingga, jika tujuan keuangan sudah dibuat dengan mantap, hindari 7 kesalahan keuangan ini!

1. Menggunakan kartu kredit atau paylater untuk kebutuhan konsumtif

Jika saat ini kamu memiliki tagihan kartu kredit atau paylater usahakan untuk segera dilunasi, jangan hanya membayar tagihan minimum.

2. Rela berutang untuk liburan atau nonton konser

Liburan atau nonton konser memang sangat menggugah hasrat bersenang-senang ya. Tetapi, jangan sampai berutang.

3. Lebih suka trading tapi tak punya uang kas untuk dana darurat

Dana darurat itu penting karena kita tak pernah tahu kehidupan yang akan datang seperti apa.

4. Menempatkan uang di satu rekening tabungan biasa

Ini adalah kesalahan karena uang yang kita tabung tidak akan berkembang dan berisiko terpakai.

5. Memakai dana darurat bukan untuk kebutuhan darurat

Jangan memakai dana darurat untuk bersenang-senang seperti liburan atau nonton konser. Sebaiknya, dua hal tersebut harus disiapkan tabungan terpisah.

6. Hobi nyicil 0% dan masih mencicil barang yang sudah lama dibeli

Kebiasaan seperti ini sangat tidak sehat sehingga sebaiknya dihentikan karena hanya akan menggerogoti keuangan dari dalam.

7. Tak punya asuransi kesehatan

Kita memang ingin selalu hidup sehat, tetapi tidak akan ada yang tahu kedepannya. Jadi, jangan remehkan hal ini ya.

Selain yang sudah disebutkan, alangkah baiknya jika kamu mulai menabung dana pensiun sejak masih sangat muda. Paling tidak, sisihkan 10% dari penghasilan bulanan untuk dana pensiun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: