Bersama Lembaga Pemerintah, Pendidikan, dan Keuangan, BP2MI Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Perlindungan PMI
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menandatangani Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerja Sama dengan sejumlah lembaga pemerintah hingga keuangan pada Kamis (13/4/2023).
Kepala BP2MI menandatangani dokumen perjanjian kerja sama tentang perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) bersama dengan masing-masing perwakilan lembaga pemerintah dan lembaga yang hadir di Aula Abdurrahman Wahid, Kantor BP2MI, Jakarta.
Baca Juga: Lebih Baik Kehilangan ASN BP2MI! Benny Rhamdani Pilih Selamatkan PMI dari Sindikat Ilegal
Adapun lembaga yang hadir dan ikut menandatangani kerja sama dengan BP2MI adalah Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Denpasar I Made Toya, Rektor Universitas Samudera Prof Dr. Hamdani, Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu Wanawir AM, Rektor Universitas Aisyah Pringsewu Wisnu Probo Wijayanto.
Selain itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Dewi Purwaningsih, Direktur Akper Bunda Delima Ns. Agus Waluyo, Direktur Akper Dharma Wacana Ludiana, Direktur Kliring Berjangka Indonesia Budi Susanto.
Kemudian Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia Ngatari, Pimpinan Badan Amal Zakat Nasional Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan, dan Baznas diwakili oleh Regional CEO Jakarta 2 Firman Jatnika.
Pada kesempatan itu, Benny Rhamdani mengucapkan terima kasih kepada perwakilan Pemda, lembaga Pendidikan, lembaga keuangan dan lembaga lainnya yang berkenan hadir untuk menandatangani perjanjian kerja sama terkait pelindungana terhadap pekerja migran Indonesa.
Lebih lanjut, Benny menekankan komitmenya untuk melindungi para pekerja migran Indonesia. Dia menyebut pekerja migran Indonesia sebagai pahlawan devisa.
“Jika pekerja migran Indonesia disebut Pahlawan maka negara harus memberi penghormatan antara lain memberikan fasilitas yang memadai,” kata Benny.
Benny menyebut tujuh bandara internasional di Indonesia menyediakan lounge khusus bagi PMI baik yang digunakan sebelum berangkat maupun sesaat kembali di tanah Air.
Beberapa bandara dimaksud antara lain Bandara Soekarno Hatta, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Benny juga membeberkan sejumah kebijakan terkait upaya pelindungan terhadap pekerja Migran Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement