Berbagai insentif yang dikucurkan pemerintah kepada konsumen dan produsen kendaraan listrik diyakini akan menjadi penentu atau game changer industri kendaraan listrik di Indonesia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pemberian insentif potongan harga Rp7 juta bagi pembeli motor listrik dan pembebasan PPN bagi mobil listrik akan menarik berbagai produsen kendaraan listrik yang sebelumnya lebih tertarik menanamkan modalnya di Thailand dan Malaysia.
“Pemberian insentif ini menjadi game changer Indonesia untuk industri kendaraan listrik,” Kata Arsjad di Jakarta, kemarin. Ia optimis dengan digulirkan kebijakan insentif kendaraan listrik, target pemerintah soal target kendaraan listrik hingga 2 juta unit pada 2025 bisa tercapai.
Bagi para pelaku industri kendaraan listrik, terdapat insentif fiskal yang diberikan yaitu, tax holiday hingga 20 tahun, super deduction hingga 300% untuk pengembangan dan penelitian, pembebasan PPN untuk barang tambang termasuk bijih nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai.
Insentif lainnya yakni pembebasan PPN atas impor dan perolehan barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik untuk industri kendaraan bermotor sera dan PPNBM 0% untuk mobil listrik dalam negeri.
Selain itu, Arsjad menambahkan biaya masuk impor mobil atau Incompletely Knock Down (IKD) dan bea masuk Completely Knock Down (CKD) juga akan ditiadakan melalui kerjasama CEPA dengan Korea dan Tiongkok.
“Program insentif ini merupakan bukti komitmen dari Pemerintah Indonesia yang tidak lama lagi akan mengadopsi penuh penggunaan kendaraan listrik sekaligus menjadi raksasa industri kendaraan listrik,” pungkas Arsjad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement