Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cek Stunting di Kabupaten Gorontalo, Wapres Ma'ruf Amin Heran: Banyak Ikan Tapi Stunting Tinggi?

Cek Stunting di Kabupaten Gorontalo, Wapres Ma'ruf Amin Heran: Banyak Ikan Tapi Stunting Tinggi? Wapres Ma'ruf Amin | Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
Warta Ekonomi, Gorontalo -

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin dalam kunjungan kerja hari kedua di Gorontalo, baru saja mengunjungi Posyandu Ayuhulalo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres sempat dijelaskan oleh petugas setempat terkait angka stunting yang dimiliki Kabupaten Gorontalo. 

Baca Juga: Pangdam V/Brawijaya Farid Makruf Apresiasi Aksi Babinsa Memangkas Stunting

Data menunjukkan adanya kenaikan stunting di tahun 2022 dengan detail kenaikan sebesar 2,5 persen dari tahun sebelumnya, yakni 28,30%. Petugas tersebut mengatakan kenaikan stunting disebabkan karena dampak dari pandemi Covid-19.

Melihat hal tersebut, Wapres merasa heran karena Kabupaten Gorontalo termasuk daerah dengan sebagian besar penghasilan didapatkan dari laut atau berprofesi sebagai nelayan sehingga mudah untuk mendapatkan ikan.

"Tapi di sini kan banyak ikan, tapi kenapa stunting tinggi?" ujarnya saat berada di Gorontalo, Jumat (14/4/2023).

Menjawab hal tersebut, Kader PKK Kayubulan bernama Siska mengatakan jika kemiskinan di daerah tersebut masih tinggi sehingga ikan yang didapat justru akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Kemiskinan tinggi, jadi ikan yang ditangkap lebih banyak dijual untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun kebutuhan rumah tangga misalnya beli beras jadi dia lebih milih beli beras ketimbang memberi makan ikan kepada anak-anaknya jadi karena ekonomi," ungkapnya.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Beri Mandat 4 Fokus Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk KDEKS Gorontalo

Lebih lanjut, karena mendapat perhatian dari Wapres, Siska mengatakan jika pola pikir tersebut harus diubah. Menurut Siska, saat ini dia dan Tim PKK mempunyai tugas baru untuk memberitahukan kepada masyarakat jika anak-anak harus mengonsumsi ikan.

"Bapak yang sudah capek makan ikan, anak-anak dipikir masih kecil belum perlu. Sekarang (pola pikir itu) kita ubah supaya anak-anaknya yang makan ikan, seberapa banyak mau makan silakan, setelahnya orang tua makan sisa-sisanya," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: