Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buah Prabowo Subianto Minta Presiden Jokowi Kirim Pasukan Khusus untuk Habisi KKB

Anak Buah Prabowo Subianto Minta Presiden Jokowi Kirim Pasukan Khusus untuk Habisi KKB Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ferdinand Hutahaean selaku kader Partai Gerindra dan anak buah dari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, meminta Presiden Jokowi untuk mengirim pasukan untuk menghabiskan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

"Sudah saatnya KKB ini dihabisi permanen. Kirim pasukan kita untuk habisi mereka," ujar Ferdinand dalam keterangannya (16/4/2023).

Dikatakan kader anyar Partai Gerindra itu, atas gugurnya prajurit TNI di Papua, merupakan duka mendalam bagi para bunga bangsa.

"Duka mendalam bagi para Bunga Bangsa, Prajurit Benteng Merah Putih. Semoga gugur mu menjadi pengikat bangsa ini. Selamat jalan para pahlawan!," ucapnya.

Baca Juga: KKB Papua Memakan Korban Lagi, Jokowi Diminta Turun Beraksi: Mereka Harus Dihabisi...

Sebelumnya, Enam orang anggota TNI yang tergabung dalam Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus dilaporkan tewas dalam kontak tembak dengan Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) Sabtu (15/4/2023).

Selain itu, terdapat sembilan lainnya dalam tawanan KKB. Sementara 21 anggota dari satuan Kostrad TNI belum diketahui nasibnya sampai saat ini.

Kabar mengenai penyerangan di Pos Mugi tersebut disampaikan melalui laporan kepada Panglima Divisi Kostrad-1 yang tersebar ke kalangan wartawan di Papua dan Jakarta.

Dalam laporan itu disebutkan serangan kelompok separatisme bersenjata di Papua, terjadi sekitar pukul 16:30 waktu Nduga.

"Penyerangan dilakukan terhadap Tim Badak-1, Badak-3, Candraca-2, Candraca-11 di Pos Mugi dengan KSTP (Kelompok Separatisme Terorisme Papua) saat pembersihan daerah di wilayah Mugi-Mam," tulis laporan tersebut.

Baca Juga: Polri dan TNI Libatkan 965 Personel untuk Selesaikan Penyanderaan Pilot Susi Air di Papua

Adapun mengenai kerugian personel akibat penyerangan mematikan itu sebanyak 36 orang, terdiri dari 20 anggota YR 321/GT dan sebanyak 16 personel Kopassus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: