Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati dan Jokowi Bakal Duet Pimpin Keputusan PDIP Soal Capres dan Koalisi, Hasto Blak-blakan Sebut Agenda Ini

Megawati dan Jokowi Bakal Duet Pimpin Keputusan PDIP Soal Capres dan Koalisi, Hasto Blak-blakan Sebut Agenda Ini Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver PDIP masih ditunggu-tunggu terkait pengumuman nama calon presiden (capres) 2024 dan terjunnya di koalisi jelang Pemilu. Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, buka suara.

Ia menyebut, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo nantinya akan banyak berperan untuk menentukan capres PDIP. Terlebih dengan kerja sama politik atau koalisi yang dilakukan partai berlambang kepala banteng itu. 

Baca Juga: Kinerja Erick Thohir di Kursi Menteri BUMN Disoroti PKS: Kalau Mau Dapat Modal Capres...

"Nantinya Ibu Megawati Soekarnoputri akan memimpin secara langsung. Tentu saja juga bekerja sama dengan Bapak Jokowi mengingat beliau berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023). 

Hasto mengatakan koalisi harus dibangun dengan asas gotong royong sesuai saripati dari Pancasila yang telah menjadi kultur bangsa Indonesia. 

Hal itu, kata dia, secara empiris telah ditunjukkan diawal pemerintahan Presiden Jokowi pada 2014, di mana pembangunan terhambat karena ada manuver kerja sama parpol yang pragmatis di DPR. 

"Kami ingin kerja sama itu didasarkan pada suatu platform agenda pemerintahan. Misalnya terkait dengan pangan, PDI Perjuangan mendorong kedaulatan. Sehingga akan sulit misalnya, kerja sama dengan partai yang hobinya adalah impor pangan, misalnya," ungkapnya. 

Untuk itu, ia mendorong hal demikian harus didasari dalam membangun kerja sama politik antarparpol. 

Baca Juga: Kapan Megawati Umumkan Capres dari PDIP? Begini Jawaban Hasto, Simak!

Lebih lanjut, ia mengatakan, berdasarkan pengalaman yang ada, pengumuman capres terlebih dahulu dari PDIP baru akan membuat parpol lainnya membicarakan kerja sama. 

"Berdasarkan pengalaman (pemilu) 2014-2019 yang lalu, setelah mengumumkan capres, baru kemudian terjadi peningkatan frekuensi di dalam membangun kerja sama," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: