Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Namanya Masuk Bursa Cawapres Pendamping Anies Baswedan, Mahfud MD Ogah Pusing: Tak Bisa Dilarang

Namanya Masuk Bursa Cawapres Pendamping Anies Baswedan, Mahfud MD Ogah Pusing: Tak Bisa Dilarang Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menkopolhukam Mahfud MD masuk dalam bursa Cawapres pendamping Anies Baswedan untuk Pilpres 2024. Meski demikian, Mahfud tak mau ambil pusing soal jadi cawapres Anies Baswedan, menurutnya itu sebagai sesuatu yang tak bisa dilarang.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam dialog di kanal YouTube R66 Newlitics. Acara yang dipandu Juru Bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio; komika Mamat Alkatiri, Obrolan berlangsung cair dan hangat.

Mula-mula, Menko Polhukam ini bicara perihal penegakan hukum di Indonesia. Termasuk perkara yang mengharuskannya berdebat dengan Komisi III DPR mengenai temuan transaksi janggal di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun.

Memasuki menit 11.01, pembicaraan berbelok ke dinamika politik yang terjadi belakangan ini. Termasuk isu dirinya yang digadang-gadang sedang mencari panggung dengan memamerkan kebobrokan penegakan hukum di Indonesia.

Baca Juga: TikTokers yang Sebut Lampung 'Dajjal' Dilaporkan, Mahfud Beri Tiga Cara Penyelesaian: Pertama...

Kata Mahfud, dirinya tidak pernah mendeklarasikan sebagai cawapres. Termasuk menjawab gamblang kesiapan menjadi cawapres Anies. Menurutnya, isu itu pertama kali dihembuskan NasDem, partai politik pertama yang mendeklarasikan Anies sebagai capres 2024.

"Silakan saja. Itu kan internal NasDem. Tentu aspirasi seperti itu tidak bisa dihalangi. Biar diolah. Yang penting NasDem, Demokrat, dan PKS tetap kompak," kata Mahfud.

Yang terpenting, lanjutnya, kehadiran tokoh profesional tidak membuat parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan pecah. "Itu ada tiga partai, silakan saja bicarakan itu (cawapres Anies), tetapi jangan sampai menyebabkan salah satu partai (merasa) loh kok saya nggak (diakomodasi pilihannya), lalu pecah," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: