Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Membaik, BNI Terus Lakukan Transformasi

Kinerja Membaik, BNI Terus Lakukan Transformasi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk membukukan kinerja meyakinkan pada kuartal I 2023 ini. Transformasi korporasi yang dijalankan BNI menjadi salah satu kunci terjaganya kinerja secara baik.

Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan, BNI berkomitmen menjalankan tranformasi perusahaan dengan menekankan pentingnya disiplin dalam mengelola portofolio kredit. Dengan demikian,  BNI dapat memberikan pengembalian profit yang lebih tinggi dan berkelanjutan kepada para pemegang saham. Baca Juga: Ditopang Segmen Korporasi, Penyaluran Kredit BNI Tumbuh 7,2% jadi Rp634,3 triliun

Pada dua tahun lalu, BNI mencatat hanya 61 persen portofolio kredit yang siap tumbuh sementara 39 persen sisanya masih mengalami masalah kualitas aset. Pada satu sisi, jelas Corina, BNI tumbuh agresif dengan compounded annual growth rate (CAGR) 15 persen untuk Growth Portofolio. 

"Pada sisi lain, BNI menurunkan Selective Portofolio 9 persen CAGR dalam periode yang sama," ungkap. Corina di Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Kini, komposisi Growth Portfolio semakin dominan menjadi 71% dari total portofolio, dari hanya 61% dua tahun lalu. Artinya,  BNI memiliki lebih banyak ruang tumbuh jika kondisi makroekonomi mendukung.

Terkait profil risiko protofolio kredit, ia menjelaskan BNI berhasil memperbaiki aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang turun dari 81 persen menjadi 76 persen. Perbaikan profil risiko ini tidak hanya menghasilkan pertumbuhan laba bersih yang kuat dalam dua tahun terakhir, tetapi juga di masa mendatang akan mengurangi volatilitas laba selama siklus penurunan ekonomi.

Corina menyatakan BNI ingin tingkat return on equity (ROE) yang berkelanjutan dan meningkat terjaga dengan baik. Menurut dia, BNI masih memiliki pekerjaan rumah yang harus dilakukan dalam hal Selective Portofolio ini. Baca Juga: Mudik Lebaran, Bank BNI Siagakan Seluruh Channel

Meskipun terjadi peningkatan besar dalam dua tahun terakhir, BNI masih memiliki Loan at Risk senilai Rp 49 Triliun dalam Selective Portofolio yang perlu dihapus secara bertahap.

"Kami terus menggunakan PPOP kami untuk membangun cakupan penyediaan yang lebih tinggi, yang sekarang mencapai cakupan LAR 46 persen," kata Corina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: