Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibayangi Ancaman Pembantaian, Dadang Kahmad Tanggapi Seruan Elite BRIN: Warga Muhammadiyah, Mari...

Dibayangi Ancaman Pembantaian, Dadang Kahmad Tanggapi Seruan Elite BRIN: Warga Muhammadiyah, Mari... Muhammadiyah | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad buka suara terkait dengan ancaman pembunuhan bagi yang diberikan oleh Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin.

Dirinya mengecam hal tersebut namun meminta warganya tidak terpancing dengan provokasi serta ujaran kebencian tersebut.

Baca Juga: Siap-Siap! AP Hasanuddin Tinggal Tunggu Waktu Disanksi BRIN

"Warga Muhammadiyah agar tetap bijak, dewasa, dan tidak terpancing dengan berbagai cemoohan, sinisme, tudingan, hujatan, kritik yang menyerang, hingga ada oknum yang mengancam secara fisik terkait perbedaan pelaksanaan idul fitri 1444 H," katanya, Senin (24/4).

Perlakuan negatif, ungkap Dadang Kahmad, sudah biasa dialami. Bahkan sejak awal pendiriannya oleh Ahmad Dahlan. Saat itu sang pendiri dihujat habis-habisan saat memelopori arah kiblat yang benar secara syariat dan ilmu.

"Kami hanya bisa mengajak kepada para pihak yang tak sejalan dengan pandangan keislaman Muhammadiyah agar kedepankan akal sehat, sikap ilmiah yang objektif, dan keluhuran adab Islam layaknya orang beragama dan berilmu," jelasnya.

Sebelumnya, Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin tengah menjadi sorotan publik dan elite politik di media sosial.

Baca Juga: BRIN Harus Siap Kehilangan Penelitinya, Teriakan Bantai Umat Muhammadiyah Ujungnya Bisa Penjara

Masalah ini dimulai dari tulisan AP Hasanuddin di media sosial yang bersifat ancaman pembunuhan kepada jamaah Muhammadiyah.

AP Hasanuddin diketahui menulis komentar terkait perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara pemerintah dengan Muhammadiyah.

Baca Juga: BRIN Lagi-lagi Berulah, Penelitinya Tantang Duel Umat Muhammadiyah: Banyak Omong, Saya Bunuh Kalian!

Komentar itu ditulis dia saat menanggapi unggahan Facebook milik peneliti lainnya, yakni Thomas Djamaluddin.

Baca Juga: BRIN Jadi Bulan-bulanan, Seruan Bantai Muhammadiyah Disorot Tajam: Lembaga Riset Isinya Kok Macam Preman!

Unggahan Thomas merespons komentar dari seseorang bernama Aflahal Mufadilah. Dalam komentarnya Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah karena tidak mengikuti ketetapan pemerintah terkait Lebaran 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: