Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung: Pencapresan Ganjar Pranowo Sekadar untuk Hindari Konflik Internal PDIP?

Rocky Gerung: Pencapresan Ganjar Pranowo Sekadar untuk Hindari Konflik Internal PDIP? Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Susul Anies Baswedan, Ganjar Pranowo menambah satu lagi daftar calon presiden yang akan berkompetisi pada Pemilu 2024 nanti. Pencalonan Ganjar Pranowo ini diumumkan langsung secara daring oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis, Bogor pada Jumat (21/4/2023).

Menanggapi hal tersebut, Rocky Gerung menyoroti suasana internal PDIP yang seolah ‘murung’ setelah Ganjar Pranowo dideklarasikan sebagai calon presiden.

“Sampai sekarang kita enggak lihat kecerahan pada teman-teman di PDIP, jadi mendung terus di situ. Ketegangan-ketegangan itu membuat kita menduga bahwa partai ini mengonsolidasi diri dengan cara yang agak awut-awutan. Tapi sekali lagi, keadaan di PDIP itu tidak stabil, misalnya setelah deklarasi (Ganjar), mana kegembiraan PDIP? Kan mestinya setelah deklarasi orang-orang gembira, nah ini enggak ada,” ungkap Rocky Gerung, dikutip dalam kanal Youtube-nya (26/4/2023).

Baca Juga: PPP Beberkan Alasan Dukung Ganjar Pranowo dan Sampingkan Kesepakatan KIB

Rocky Gerung kemudian mengambil contoh saat Joko Widodo diusung oleh PDIP pada tahun 2014. Ia menyatakan bahwa pada saat itu wong cilik gembira karena akhirnya mendapatkan watak yang benar-benar baru dan berasal dari bawah.

Sementara itu, ia menyoroti bahwa pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden hanya sebuah kompromi untuk menghindari konflik internal partai yang kemungkinan ingin mencalonkan Puan Maharani.

“PDIP sebagai partai yang udah lama (berdiri) akhirnya kehilangan marwahnya. Selalu saat Ibu Mega mengatakan sesuatu, langsung ceria dan ada kegemparan politik. Sekarang analis politik ini juga malas melihat apa sih yang terjadi di situ (internal PDIP),” katanya.

Ia melihat bahwa Ganjar Pranowo sama sekali tidak cocok dengan latar belakang PDIP yang identik dengan rakyat kecil.

“Saya lihat banyak beredar paradoks Ganjar, yang dihujat tiba-tiba dipuji, kan rakyat (jadi) bingung. Rakyat Wadas tahu bahwa orang ini (Ganjar) menggusur kami tapi kenapa tiba-tiba Bu Mega pro kepada seseorang yang menggusur wong cilik?” katanya.

Rocky Gerung juga mengklaim bahwa Ganjar Pranowo tidak memiliki prestasi apa-apa saat menjadi Gubernur Jawa Tengah. Menurutnya, hal tersebut bisa dilihat dari angka kemiskinan yang meningkat tajam, pembangunan infrastruktur yang rendah, dan lain sebagainya.

“Itu bahayanya kalau ketergesa-gesaan itu diambil atau diputuskan dalam suasana yang sekadar hanya (untuk) menghindari konflik internal di dalam PDIP,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: