Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Teori Presiden Ceko Soal Nasib Militer Ukraina, Bikin Sedih!

Begini Teori Presiden Ceko Soal Nasib Militer Ukraina, Bikin Sedih! Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Kekurangan amunisi membatasi kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari pasukan Rusia atau berhasil melancarkan serangan balasan yang telah direncanakan, kata Presiden Ceko Petr Pavel.

Pavel berbicara kepada media pada Minggu (30/4/2023) setelah kembali dari kunjungan tiga hari ke Ukraina, di mana ia mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan para pejabat lainnya di Kiev.

Baca Juga: Nyesek! Ini Pernyataan Presiden Negara Anggota NATO yang Bikin Ukraina Sakit Hati

Ia juga melakukan perjalanan ke kota Dnepr, yang terletak tidak jauh dari garis depan, dan menjadi pemimpin asing pertama yang pergi ke bagian timur negara itu sejak pecahnya konflik antara Moskow dan Kiev lebih dari setahun yang lalu.

Presiden Ceko itu mengatakan bahwa banyak diskusi yang dilakukannya dengan para pejabat Ukraina membuatnya "cukup jelas bahwa apa yang paling dibutuhkan Ukraina untuk pertahanan yang sukses saat ini adalah amunisi."

"Tentu saja, peralatan juga kurang, tetapi kekurangan amunisi yang kritis tidak hanya membatasi kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri secara efektif, tetapi juga sampai batas tertentu membatasi kemampuannya untuk melancarkan serangan balik yang sukses," katanya kepada media Ceko, Ceska Noviny.

Menurut Pavel, yang memiliki latar belakang di bidang intelijen dan menjabat sebagai ketua Komite Militer NATO antara 2015 dan 2018, pasukan Rusia unggul dalam kualitas dan kuantitas amunisi mereka dan dapat menembakkan peluru empat atau lima kali lebih banyak setiap hari daripada pasukan Ukraina.

Pendukung Barat Kiev telah memasok negara itu dengan "peralatan yang efektif," termasuk tank tempur utama seperti Leopard 2 buatan Jerman dan Challenger buatan Inggris, tetapi mereka datang dengan pasokan amunisi yang terbatas, katanya.

Ukraina hanya dapat menggunakan senjata-senjata ini di lapangan selama beberapa hari dan setelah itu tanpa amunisiĀ  "senjata-senjata ini pada dasarnya hanya akan menjadi barang di gudang," kata presiden, dan menambahkan bahwa situasinya "benar-benar tidak masuk akal."

Menurut Pavel, Praha akan terus mencari "cara-cara kreatif" untuk meningkatkan pasokan amunisi bagi pasukan Ukraina dari sumbernya sendiri dan dengan bekerja sama dengan sekutunya.

Dalam wawancaranya dengan media Nordik pada hari Jumat, Zelensky meyakinkan media tersebut bahwa "serangan balasan akan terjadi" dan menyatakan harapannya bahwa hal itu akan berhasil.

Namun, sebuah laporan dari Politico minggu lalu mengklaim bahwa pendukung utama Ukraina, AS, khawatir bahwa dampak dari serangan balasan yang sangat digembar-gemborkan ini bisa saja tidak sesuai dengan harapan.

Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, menegaskan bahwa jika serangan balasan benar-benar terjadi, pasukan Rusia akan menumpasnya dan memberikan "kekalahan militer maksimum" pada militer Ukraina.

Moskow berargumen bahwa pengiriman militer Barat ke Kiev hanya akan memperpanjang konflik. Kremlin juga telah berulang kali memperingatkan NATO bahwa pengiriman sistem yang lebih canggih ke Ukraina akan membuat NATO semakin terlibat dalam konflik, sehingga berpotensi menimbulkan risiko konfrontasi langsung dengan Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: