Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyesek! Ini Pernyataan Presiden Negara Anggota NATO yang Bikin Ukraina Sakit Hati

Nyesek! Ini Pernyataan Presiden Negara Anggota NATO yang Bikin Ukraina Sakit Hati Kredit Foto: Reuters/Clodagh Kilcoyne
Warta Ekonomi, Vilnius -

Aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO tidak dapat direalisasikan selama negara ini masih terkunci dalam konflik militer dengan Rusia, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda menegaskan.

Namun, ia mencatat bahwa "peta jalan yang pasti" harus dikembangkan pada pertengahan musim panas untuk aksesi Kiev pada akhirnya.

Baca Juga: Waduh, Roket Nyasar Mendarat di Wilayah Anggota NATO Usai Menabrak...

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica yang diterbitkan pada hari Sabtu, Nauseda mengatakan bahwa membiarkan Ukraina bergabung dengan blok militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat saat ini "akan sangat sulit." Para pemimpin di Kiev juga sangat menyadari fakta ini, tambahnya.

Sebaliknya, aliansi ini perlu "mendefinisikan tahapan-tahapan dan formula-formula tentang bagaimana bertindak setelah" konflik berakhir, lanjut Nauseda. Ia berharap hal ini dapat dilakukan pada KTT NATO di Vilnius pada tanggal 11 dan 12 Juli 2023.

Ia mengakui bahwa masalah kemungkinan aksesi Ukraina "akan menjadi elemen yang paling rumit untuk ditangani" selama acara tersebut. Menurut kepala negara Lithuania, beberapa negara anggota masih enggan untuk mengirim "sinyal kuat" kepada Ukraina. 

Minggu lalu, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menegaskan bahwa "sekarang bukan waktunya untuk memutuskan" masa depan Ukraina di dalam NATO. Senada dengan presiden Lithuania, ia mengatakan bahwa masalah ini dapat dipertimbangkan dengan "hati-hati" hanya setelah Kiev berhasil "menangkis serangan ini." 

"Keputusan harus diambil dengan kepala dingin dan hati yang panas, dan bukan sebaliknya," katanya.

Pada saat yang sama, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menulis tweet "Apa?!" sebagai tanggapan atas sebuah artikel yang melaporkan pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Kiev pada hari Kamis lalu.  

"Tempat yang tepat bagi Ukraina adalah dalam keluarga Euro-Atlantik. Tempat yang tepat bagi Ukraina adalah di NATO," kata kepala blok militer tersebut, dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Stoltenberg menambahkan bahwa "seiring berjalannya waktu, dukungan kami akan membantu mewujudkannya."

Namun, ia tidak memberikan jangka waktu untuk kemungkinan aksesi Ukraina ke aliansi tersebut.

Mengomentari pernyataan Stoltenberg, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menekankan bahwa mencegah Ukraina bergabung dengan NATO tetap menjadi salah satu tujuan utama kampanye militer Rusia terhadap tetangganya. 

Menjelaskan perlunya tindakan militer terhadap Ukraina pada bulan Februari lalu, Presiden Vladimir Putin mengutip kemungkinan bergabungnya Ukraina ke dalam aliansi sebagai salah satu alasan untuk tindakan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: