Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geger Laporan Militer Amerika Soal 'Balon Misteri', Trek Terbangnya Mencurigakan

Geger Laporan Militer Amerika Soal 'Balon Misteri', Trek Terbangnya Mencurigakan Kredit Foto: Reuters/Randall Hill
Warta Ekonomi, Washington -

Militer Amerika Serikat telah melacak sebuah objek terbang lainnya di atas Samudera Pasifik, menurut tiga pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

NBC News yang mengutip para pejabat itu pada Senin (1/5/2023) menyebut, benda yang digambarkan sebagai "balon misterius" itu telah terbang di atas Hawaii dan saat ini sedang menuju ke Meksiko.

Baca Juga: Data Intelijen Amerika Disadap Secara Realtime oleh Balon Mata-Mata China

"Tidak jelas apa sebenarnya benda itu, atau siapa pemiliknya ... Jalur penerbangannya di atas pulau-pulau itu tidak melintasi area militer yang 'sensitif'", kata para pejabat yang tidak disebutkan namanya itu kepada NBC News

Pentagon telah melacak benda tersebut sejak "akhir pekan lalu," dan pihak militer meyakini bahwa benda tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi lalu lintas udara atau keamanan nasional AS. Balon yang dicurigai itu tampaknya tidak bermanuver, atau mengirimkan sinyal apa pun, menurut seorang pejabat. 

AS masih berupaya mengidentifikasi benda tersebut dan pemiliknya. Pihak militer dilaporkan tidak yakin bahwa benda itu berasal dari China untuk saat ini.

Berita tentang balon udara lain di wilayah udara AS muncul hampir tiga bulan setelah militer AS menembak jatuh "balon mata-mata China" di lepas pantai South Carolina.

Objek tersebut pertama kali terlihat di atas Montana utara, yang memicu kekhawatiran bahwa Beijing memata-matai silo nuklir AS. Perintah untuk menembak jatuh benda tersebut datang setelah benda itu terbang melintasi seluruh benua AS, dan turun ke tempat di mana jet-jet angkatan udara dapat menjangkaunya. 

NBC News juga melaporkan klaim tambahan tentang balon udara tersebut awal bulan lalu, yang juga mengutip tiga pejabat anonim.

Menurut ketiganya, balon tersebut dikemudikan dari jarak jauh sehingga China dapat melakukan "beberapa kali lintasan" di atas lokasi-lokasi tertentu untuk mengumpulkan sinyal-sinyal intelijen, dan dipercepat setelah ditemukan agar dapat keluar dari wilayah udara AS dengan lebih cepat.

Beijing menggambarkan balon tersebut sebagai alat pengamat cuaca yang melenceng dari jalurnya, membantah semua tuduhan bahwa balon tersebut digunakan untuk memata-matai, dan menuntut pengembalian puing-puing yang ditemukan AS. China juga menuduh AS "bereaksi berlebihan" terhadap benda terbang tersebut.

Kehebohan mengenai "balon mata-mata" menyebabkan AS dan Kanada menembak jatuh beberapa objek udara lainnya pada bulan Februari.

Salah satunya adalah balon mainan milik sebuah komunitas penghobi di Michigan, perangkat seharga $200 yang dikirim untuk mengelilingi dunia untuk bersenang-senang. Rudal Sidewinder yang digunakan untuk menembak jatuh balon tersebut menghabiskan biaya setidaknya $470.000.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: