Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muncul Jelang Turunnya Jokowi, Kontroversi Ponpes Al-Zaytun Disoroti: Produk Inteligen dari Rezim Lama

Muncul Jelang Turunnya Jokowi, Kontroversi Ponpes Al-Zaytun Disoroti: Produk Inteligen dari Rezim Lama Kredit Foto: Instagram
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute, Abi Rekso buka-bukaan, dirinya menilai ada sebuah prakondisi Pemilu 2024.

Salah satu yang dirinya soroti adalah kontroversi terkait dengan pondok pesantren Al-Zaytun di Indramayu.

Baca Juga: Salat Jumat Hingga Sikap dari Santri, Ponpes Al-Zaytun Disorot Lagi: Sebelum Adzan, Terdengar Ucapan 'Merdeka'

Menurutnya, kontroversi tersebut merupakan bagian dari operasi intelijen mengingat masuknya tahun politik di Indonesia.

"Ini ada operasi intelijen yang bekerja untuk kepentingan pemilu 2024. Kenapa video ini baru muncul tiba-tiba tahun ini? Sebenarnya, secara dalil hukum dan hadits sudah dijelaskan oleh Kiai Marsudi Syuhud dari MUI secara gamblang dan jelas. Bisa ditonton di Youtube, itu tuntas sudah semuanya beliau jelaskan,” ujar dia.

Abi Rekso melihat ada indikasi yang ingin kembali menggunakan isu Islam untuk mengeruhkan situasi menjelang Pemilu 2024. Dirinya mencatat ada dua hal penting yang harus dipahami publik terkait isu ini.

Pertama, ada kesan kontroversi ini sengaja diciptakan dengan pendekatan intelijen politik tertentu. Kedua, dengan menyatakan bahwa aturan saf salat dicampur mengacu pada Mazhab Bung Karno ini juga keliru bahkan cenderung sesat.

Ketika ditanya lebih dalam terkait operasi intelijen dari pihak mana, Abi Rekso menyatakan bahwa ada kelompok yang sedang bekerja untuk kepentingan politik tertentu menjelang 2024.

“Produk intelijen itu tidak selalu diciptakan dari BIN (Negara), organisasi intelijen asing atau swasta juga bisa melakukan cipta kondisi itu. Ya, kita tahu Al-Zaytun sendiri adalah produk intelijen dari rezim lama,” papar Sekretaris Eksekutif SAS Institute.

Kaitannya dengan pernyataan Panji Gumilang terkait mazhab Bung Karno, Abi Rekso juga menilai hal yang perlu diluruskan karena bisa menjadi hal yang sensitif bagi kaum Muslimin di Indonesia.

“Pernyataan saudara Panji Gumilang ini, berbahaya. Karena Bung Karno dalam Dibawah Bendera Revolusi tidak pernah membahas terkait tata cara dan syariat shalat. Selain itu, Islam hanya mengenal empat mazhab; Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Maliki dan Imam Hambali. Jadi tidak ada itu Syariat Islam mazhab Bung Karno, itu pernyataan sesat," tegasnya.

Baca Juga: Diserang Lewat Tembakan, MUI Ternyata Sedang Membahas Kontroversi Ponpes Al-Zaytun

Dia menilai pernyataan Panji berpotensi menghasut umat Islam Indonesia. Dirinya pun mengimbau kepada kaum Muslim untuk tidak mudah terhasut dengan isu-isu seperti ini. Karena MUI sudah memberikan penjelasan yang lugas, dan masyarakat bisa mengacu kembali kepada MUI jika ada hal-hal yang rancu seperti ini. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: