Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan CPO Austindo Menurun di Kuartal I-2023

Penjualan CPO Austindo Menurun di Kuartal I-2023 Kredit Foto: Austindo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 189.662 metrik ton pada kuartal I-2023. Volume produksi itu meningkat 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 174.424 metrik ton.

Peningkatan tersebut terutama dikontribusikan oleh perkebunan yang telah melakukan replanting, atau penanaman kembali, yaitu perkebunan di Pulau Belitung dan Sumatera Utara I serta perkebunan Sumatera Utara II dan Kalimantan Barat.

Sementara produksi CPO (Crude Palm Oil) dan PK (Palm Kernel) menurun masing-masing sebesar 0,6% dan 2,5% menjadi 60.051 metrik ton dan 11.517 metrik ton. Alhasil, penjualan CPO ikut menurun sebesar 3,3% menjadi 58.103 metrik ton dibandingkan 60.057 metrik pada periode yang sama tahun 2022.

Direktur Keuangan ANJ Nopri Pitoy menjelaskan penurunan produksi CPO dan PK terutama dikarenakan penurunan pembelian buah eksternal di salah satu perkebunan yang diakibatkan pembatasan akses jalan pada ukuran truk pengantar TBS.  

Akan tetapi, sejak April 2023, perusahaan telah meningkatkan kembali pembelian TBS eksternal di perkebunan tersebut. Sementara itu, perkebunan Papua Barat Daya mengalami penurunan produksi TBS sebesar 8,1% akibat tandan partenokarpi yang disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi selama tahun 2022.

“Hal itu mempengaruhi pembentukan buah dan sebagai akibatnya juga mempengaruhi kualitas TBS yang dikirim ke pabrik sehingga turut berkontribusi pada penurunan produksi,”tambahnya.

Di tengah kondisi penurunan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) CPO dan PK yang terkoreksi sebesar 27,5% ANJ mencatatkan penurunan pendapatan dan membukukan EBITDA sebesar USD6,6 juta pada kuartal I- 2023 lebih rendah dibandingkan US$23,7 juta pada kuartal I-2022, serta rugi bersih sebesar US$3,9 juta.

Untuk itu perusahaan  menjalankan strategi keseimbangan usia tanaman melalui program replanting agar dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang dan menjaga pertumbuhan di masa depan. “Peningkatan produksi ini sudah mulai terlihat di kebun-kebun kami yang menjalankan program replanting,” jelas Nopri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: