Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peroleh US$58,9 Juta, Laba Indika Energy Menyusut 21,5% pada Kuartal I-2023

Peroleh US$58,9 Juta, Laba Indika Energy Menyusut 21,5% pada Kuartal I-2023 Kredit Foto: Dok. Indika Energy
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2023, PT Indika Energy Tbk (INDY) tercatat memperoleh laba sebesar US$58,9 juta atau setara dengan Rp866 miliar (asumsi kurs Rp14.704 per dolar AS). Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, perusahaan investasi dengan portofolio bisnis terdiversifikasi itu menunjukkan adanya penurunan sebesar 21,5%.

Hal yang sama juga terjadi pada perolehan laba inti perusahaan. Berdasarkan keterangan pers yang dirilis secara resmi, pada kuartal pertama tahun ini, dilaporkan bahwa Indika Energy hanya mengantongi US$82,7 juta (setara dengan Rp1,21 triliun)  alias menyusut 12,9% dari kuartal pertama tahun lalu. 

Baca Juga: Kantongi Rp727,21 Miliar, Laba Mayora Indah Meroket 137,64% pada Kuartal I-2023!

Kendati demikian, pendapatan Indika Energy justru menunjukkan peningkatan. Pada tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan tersebut berhasil membukukan pendapatan sebesar US$906,8 juta atau setara dengan Rp13,33 triliun. Nominal itu mengindikasikan adanya kenaikan sebesar 9,2% jika dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun lalu. 

Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa pendorong utama melompatnya angka pendapatan perusahaan adalah adanya kenaikan harga jual batu bara oleh PT Kideco Jaya Agung (Kideco).

Selama kuartal I tahun 2023, anak perusahaan Indika Energy itu meningkatkan harga jual batu bara menjadi US$87,3 per ton atau setara dengan 23,4% lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Lompat 39,3%, Bumi Resources Sukses Catatkan Laba Hingga US$60,2 Juta pada Kuartal I-2023

Selain menjadi kontributor utama terhadap melompatnya angka pendapatan induk perusahaan, perlu diketahui bahwa Kideco mencatatkan pendapatan sebesar US$659,3 juta alias menanjak 16,8%. Perolehan tersebut banyak ditopang oleh volume penjualan batu bara yang menyentuh angka 27% dari 7,5 juta ton atau sudah melebih  Domestic Market Obligation (DMO) batu bara sebesar 25%. 

Tidak hanya itu, volume penjualan batu bara untuk pasar ekspor mencapai 73% dengan negara tujuan Tiongkok, India, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Produksi batu bara Kideco ditargetkan akan mencapai 31 juta ton hingga akhir 2023. 

Baca Juga: Kinerja Apik, Telkom Indonesia Sukses Raup Laba Sebesar Rp8,44 Triliun pada Kuartal I-2023!

Mengingat adanya peningkatan pendapatan pada triwulan pertama tahun ini, tidak mengherankan jika beban penjualan, umum, dan administrasi perusahaan ikut membengkak. Pada periode itu, terpantau ada kenaikan sebesar 22,8% menjadi US$49,2 juta yang disebabkan oleh kenaikan biaya pemasaran di Kideco dan biaya DMO batu bara di MUTU. 

Sebagai informasi tambahan, Indika Energy diketahui telah menggelontorkan dana sebesar US$32,8 juta atau setara Rp482,25 miliar untuk investasi. Mayoritas dana tersebut dipergunakan untuk Indika Nature, PT Natura Aromatik Nusantara, dan PT Ilectra Motor Group.

Baca Juga: Terbang 32,40%, Laba Bank CIMB Niaga Tembus Rp1,58 Triliun Sepanjang Kuartal I-2023!

Di waktu yang sama, Indika Energy juga memperoleh kredit sebesar US$250 juta untuk membiayai pengembangan dan konstruksi proyek Awakmas dari Bank Mandiri, Bank BNI, Bank UOB Indonesia, Bank DBS Indonesia, dan Bank KB Bukopin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: