- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Banyak Kasus Gagal Bayar Bunga Obligasi, Buat Investor Lebih Berhati-hati Pilih Portofolio Investasi
Investor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memilih portofolio investasi pada instrumen surat utang. Hal ini dikarena adanya kasus gagal bayar bunga obligasi yang menimpa sejumlah emiten baru-baru ini.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan melimpahnya likuiditas di pasar obligasi tak menurunkan kehati-hatian investor dalam memilih portofolio investasi pada instrumen surat utang.
“Walaupun nggak sampai default, tapi ini mengganggu kepercayaan investor. Untuk itu memang dibutuhkan keterbukaan informasi dari regulator dan perusahaan itu sendiri,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Baca Juga: Warning Menkeu Soal Kondisi Keuangan: Amerika Bisa Gagal Bayar Utang Bulan Depan
Menurutnya, kasus gagal bayar bunga obligasi yang juga menjadi sentimen negatif bagi penerbitan green bonds PGEO dikarenakan status perseroan yang juga merupakan anak usaha perusahaan pelat merah, yaitu Pertamina.
Selain itu, lanjut Ramdhan, peringkat BBB- dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings untuk green bonds PGEO dinilai terlalu berisiko bagi investor. Pasalnya, rating BBB- merupakan tingkat kelayakan investasi paling rendah.
“Ini terlalu berisiko, makanya perseroan harus membuktikan bahwa mereka mempunyai komitmen yang baik dalam penyelesaian utang-utangnya,” tutur dia.
Baca Juga: Terbitkan Green Bonds di Saat Tren Kenaikan Bunga, PGE Mesti Rogoh Kocek Lebih Dalam
Dari sisi korporasi, papar Ramdhan, PGEO harus menanggung tingkat bunga yang lebih tinggi pada penerbitan surat utang luar negeri perdananya, apalagi emisi hasil obligasi akan digunakan untuk membayar utang kembali alias refinancing. “Kalau tidak punya history rilis surat utang, yang harus ditanggung memang cost of fund pasti lebih tinggi.”
Di sisi lain, kata Ramdhan, komitmen penyelesaian utang-utang PGEO juga belum teruji di pasar sehingga pelaku pasar akan lebih berhati-hati. “Makanya untuk emiten-emiten yang sudah rutin menerbitkan obligasi dan mempunyai catatan baik di pasar akan lebih mudah diterima investor.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement