Masuknya Varian Baru COVID-19, IRRA Edukasi Pencegahan Infeksi Virus
Pertengahan bulan April Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat Indonesia, agar waspada karena telah menemukan sejumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 varian Arcturus. Untuk itu melalui laman Kemenkes RI masyarakat diminta tetap terapkan protokol kesehatan, terutama tetap menggunakan masker.
Selain itu masyarakat juga diminta segera lakukan testing jika mengalami gejala yang mengarah ke COVID-19, dan segera meningkatkan perlindungan diri dengan melakukan vaksinasi booster. Masyarakat khususnya kelompok para lansia (lanjut usia) dan kelompok komorbid yang tidak terkontrol juga diminta untuk berhati-hati.
Pemerintah Indonesia sudah menghapuskan PPKM – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, sehingga banyak pelonggaran sejumlah aktivitas di tempat umum, seperti kegiatan mudik sejak tahun yang lalu sudah mulai diadakan kembali. Tahun ini aktivitas tersebut juga didukung pemerintah melalui kegiatan mudik bersama menggunakan moda angkutan darat.
Dengan kondisi ini, maka pada saat bersilaturahmi jelang Idulfitri kemarin, Kemenkes melalui media sosial IG, juga menyosialisasikan penggunaan tes cepat antigen mandiri dalam memilih alat antigen yang tepat dengan izin edar, cara menggunakan alat antigen secara tepat, dan bagaimana membuang alat tersebut setelah dipakai. Setelah itu disampaikan juga cara pelaporan serta pencatatan hasil tes antigen kepada pemerintah melalui aplikasi SATUSEHAT.
Baca Juga: Kemenparekraf Antisipasi Penyebaran Sub Varian Baru COVID-19
Sebagai salah satu perusahaan publik yang bergerak di bidang kesehatan, mengedepankan peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) tetap melakukan edukasi kepada masyarakat, karena dalam situasi saat ini tetap diperlukan antisipasi berupa pencegahan dan pengendalian infeksi virus COVID-19.
“Seperti halnya jenis penyakit menular lainnya, maka pengendalian virus COVID-19 tetap perlu diantisipasi agar tidak menyebar luas, yakni melalui proses tes cepat antigen, baik secara mandiri maupun dengan datang ke klinik kesehatan terdekat, agar terdeteksi statusnya apakah terjangkit virus atau tidak, “ papar Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif di Jakarta, Selasa (2/5).
Menurut Heru, secara kontinu IRRA senantiasa melakukan sejumlah aktivitas melalui berbagai cara. Perusahaan turut berpartisipasi aktif untuk membantu masyarakat Indonesia dalam penanganan pandemi khususnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19. Perusahaan juga bekerjasama dengan berbagai pihak bersama-sama mengedukasi masyarakat akan pentingnya skrining penyakit COVID-19 agar dapat mencegah penyebarannya.
Baca Juga: Jelang Lebaran 2023, Menko PMK: Status Kedaruratan Covid-19 Berlanjut sampai Mei
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu seperti halnya juga Kemenkes, menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan selain menggunakan masker di tempat tertutup, menghindari kerumuman, dan tetap melakukan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Ia memprediksi peningkatan kasus COVID-19 usai libur lebaran Idulfitri hingga Juli 2023. “Kami mengestimasi puncak kasus berada di angka 4.000 – 6.000 kasus per hari dengan estimasi total kasus baru sampai Juli 2023 ada di kisaran 35 ribu kasus baru,” ujar Maxi dikutip dari Tirto (28/4).
Menurut data Kemenkes, subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus yang pertama kali diidentifikasi pada Januari lalu, kini sudah menyebar ke 29 negara di dunia. Dalam laman The Independent disebutkan varian Arcturus lebih menular 1,2 kali lipat dibandingkan subvarian utama terakhir. Sejumlah negara yang tercatat melaporkan data terbanyak yaitu India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Australia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement