Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Cepat Mencapai Merdeka Finansial, Belanja Gak Perlu Lihat Harga Lagi!

Cara Cepat Mencapai Merdeka Finansial, Belanja Gak Perlu Lihat Harga Lagi! Kredit Foto: Unsplash/Bangun Stock Production
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada yang bilang uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Tapi banyak juga yang merasakan banyak masalah muncul karena tidak punya uang. Coba deh bayangkan hidup tanpa harus memikirkan cicilan, nikmat sekali bukan?

Apalagi kalau pergi ke supermarket enggak pusing lihat harganya, bisa ambil apapun yang diinginkan. Plus, bisa bekerja semaunya tanpa harus menangisi isi dompet. Enak banget, kan?
Oleh karena itu, mengutip YouTube ZAP Finance, ini tips mencapai merdeka finansial!

1. Cek kondisi keuangan saat ini

Lakukan financial check-up, hitung jumlah aset serta kewajiban rumah tangga. Lalu, bedah alokasi pos pengeluaran dan berapa jumlah penghasilan yang disisihkan untuk masa mendatang.

Baca Juga: Cara Mudah Memahami Rumus Dasar Penjualan untuk Bisnis Kuliner, Gak Harus 'Bakar Duit' untuk Sukses!

2. Buat rencana keuangan

Rencana keuangan dibuat agar tujuan keuangan bisa tercapai dengan lebih terstruktur. Dalam rencana keuangan, perlu merencanakan tujuan hidup yang harus dicapai. Kemudian, rencanakan kebutuhan dana dan jangka waktu kapan tujuan tersebut ingin dicapai.

3. Tentukan prioritas

Buat bujet untuk cashflow bulanan. Budgeting merupakan alat bantu untuk mengendalikan pengeluaran. Tulis berapa jumlah alokasi pos pengeluaran setiap bulannya.

4. Pisahkan jenis pengeluaran

Pisahkan jenis pengeluaran berdasarkan kategori wajib, butuh dan ingin. Kamu bisa membuatnya di excel atau aplikasi lainnya.

5. Fokus melunasi utang konsumtif

Merdeka finansial akan sulit dicapai jika kehidupan harian masih dibantu utang konsumtif, seperti pinjol, kartu kredit atau paylater. Terkadang, gengsi dan gaya hidup membuat kita terlena untuk membelanjakan semua penghasilan.

6. Kumpulkan dana darurat

Ingat bahwa setiap orang wajib memiliki dana darurat paling tidak 3x pengeluaran rutin. Dana darurat sebaiknya berbentuk aset likuid seperti tabungan, deposito atau reksa dana pasar uang. Sisihkan paling tidak 10% dari penghasilan sampai dana darurat tercapai.

7. Investasi dan asuransi

Ada dua investasi penting yang harus dimiliki yaitu untuk dana pensiun dan dana pendidikan anak. Jika kamu mengumpulkan Rp1 juta per bulan ke reksa dana saham dengan asumsi hasil rata-rata 15% per tahun, maka potensi dana pensiunnya mencapai Rp2 miliar.

Jika kamu seorang pekerja dan sudah mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan dan DPLK, coba hitung kembali, apakah dana tersebut akan cukup di masa tua nanti?

Kemudian, sisihkan dana untuk investasi dana pendidikan anak. Ini karena kenaikan biaya pendidikan mencapai 10% per tahun. Jangan sampai karena kita yang kurang persiapan malah jadi mengorbankan masa depan anak.

Coba juga investasi di aset yang memberikan passive income, seperti deposito, obligasi, profit usaha dan hasil sewa properti. Apalagi kalau kamu sudah berusia 35 tahun ke atas, mulailah berinvestasi di aset yang memberikan passive income ini.
Saat aset sudah bisa memberikan penghasilan sebagai sandaran biaya hidup, maka kamu bisa dikatakan merdeka finansial.

Terakhir, kamu tidak akan tahu bagaimana nasibmu besok ataupun lusa. Jadi memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan itu penting.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: