Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyantri Bersama Gus Baha, Ganjar Pranowo Pamer Dapat Ilmu Menyelesaikan Masalah

Nyantri Bersama Gus Baha, Ganjar Pranowo Pamer Dapat Ilmu Menyelesaikan Masalah Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah sekaligus capres PDIP Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, mengaku membahas ihwal cara-cara menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain dalam pertemuannya dengan KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha.

"Jadi ikut nyantri sebentar tadi sama Gus Baha diceritakan cara-cara yang selalu menyejukkan, selalu enak, ketawa, itu menunjukkan sama sebenarnya beberapa persoalan bisa diselesaikan," ujar Ganjar ditulis Jumat (5/5/2023).

Baca Juga: PDIP Paling Ngotot Sahkan UU Cipta Kerja, Eh Partai Buruh Malah Mau Deklarasi Dukung Ganjar: Aneh Ya...

Ganjar menambahkan, nyantri dengan Gus Baha selalu mendapat ilmu baru tentang banyak hal. Seperti bagaimana menjadi manusia yang dapat menyelesaikan segala persoalan dengan cara mudah tanpa harus membuat masalah baru.

Dalam menghadapi suatu permasalahan, Gus Baha juga memberi wejangan kepada Ganjar untuk selalu membalik cara berpikir saat menghadapi masalah. Gus Baha, lanjut Ganjar, juga selalu memberikan contoh-contohnya dengan tepat sehingga nasihat-nasihat yang dianjurkan Gus Baha disukai banyak orang.

"Intinya satu, semua itu bisa mudah, kenapa harus dipersulit. Maka kalau beliau ngaji dan sebagainya selalu solutif. Iso ngene kenopo ngono (bisa seperti ini, kenapa harus seperti itu), lalu coba dibalik cara berpikirmu, satu per satu contoh itu diberikan sangat inspiratif," kata Ganjar.

Tokoh-tokoh seperti Gus Baha, kata Ganjar, yang dewasa ini harus hadir di tengah masyarakat yang majemuk untuk mampu menyatukan perbedaan dan perdebatan yang kerap timbul.

Solusi atau jalan keluar dari suatu permasalahan dan perdebatan itu yang diharapkan Ganjar dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh informal lainnya saat pemerintah tidak dapat menjangkau masyarakat.

"Dari cerita-cerita ringan beliau itu, bagaimana ya menyelesaikan persoalan di masyarakat, satu butuh tokoh di masyarakat. Kalau negara atau pemerintah mengintervensi langsung, ada polisi, pemerintah, kades, camat, rasionya tidak akan cukup," jelas Ganjar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: