Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang KTT ASEAN ke-42, Menko Airlangga Pimpin Rapat Menteri Bahas EV hingga Visi ASEAN 2025

Jelang KTT ASEAN ke-42, Menko Airlangga Pimpin Rapat Menteri Bahas EV hingga Visi ASEAN 2025 Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin langsung pelaksanaan The 22nd ASEAN Economic Community Council (AECC) guna membahas persiapan KTT ASEAN ke-42. | Kredit Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin langsung pelaksanaan The 22nd ASEAN Economic Community Council (AECC) guna membahas persiapan KTT ASEAN ke-42.

Airlangga menegaskan, dalam pertemuan yang dihelat pada 6-7 Mei di Jakarta bersama seluruh Menteri Ekonomi dari 10 negara Anggota ASEAN, ditambah Timor Leste, itu membahas berbagai substansi di bidang ekonomi (Pilar Ekonomi) yang akan dibahas dan ditetapkan pada KTT ASEAN.

Baca Juga: Di Depan 9 Menteri Negara ASEAN, Menko Airlangga Tekankan Hal Ini di AECC ke-22

"Pada AECC Meeting ini, para menteri yang membidangi ekonomi seluruh negara Anggota ASEAN telah sepakat untuk mendukung dua dokumen inisiatif Indonesia yang akan diadopsi menjadi Leader’s Declaration oleh para Kepala Negara di KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo," tutur Airlangga, di Jakarta, dikutip Senin (8/5/2023).

Airlangga mengungkapkan, ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem menjadi dokumen inisiatif pertama yang akan menjadi panduan kerja sama dan kolaborasi untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang aman, efisien, dan berkelanjutan di Kawasan ASEAN.

"Kita sudah membuat roadmap dalam renewable energy juga, untuk digital dan EV (Electric Vehicle) yang akan dikombinasikan dengan energi terbarukan, apakah itu berbasis hydro atau solar energy," ucap Airlangga.

Selanjutnya, kata Airlangga, dokumen inisiatif berupa ASEAN Leaders’ Declaration on Advancing Regional Payment Connectivity and Local Currency Transaction Mechanism yang akan mendukung penguatan stabilitas keuangan serta meningkatkan integrasi ekonomi di Kawasan ASEAN.

"Para Menteri juga membahas perkembangan dari 16 Prioritas Ekonomi (Priority Economic Deliverables) yang diangkat Indonesia, dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan konektivitas, serta mengakselerasi transformasi digital," ujar Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan, Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang relevan dalam menyikapi dinamika geopolitik kawasan yang makin dinamis. Selain itu, lanjut dia, juga memiliki arti bahwa ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

"Untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, Indonesia mendorong agar ASEAN mengembangkan ketahanan kawasan, memperkuat faktor-faktor pendukung, serta mendorong implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)," tutur Airlangga.

Menurut Airlangga, kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun ini bersamaan dengan kondisi dunia yang berada dalam masa krisis dengan berbagai tantangan global yang cukup dinamis. Namun, dia menilai, tantangan ini akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk sekali lagi menegaskan posisinya sebagai natural leader di kawasan.

"Para Menteri membahas kondisi ekonomi saat ini yang memengaruhi integrasi kawasan. Pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,7% di 2023 dan mencapai 5,0% di tahun 2024 sehingga menjadikan ASEAN sebagai bright spot on the dark horizon," jelas Airlangga.

Guna mendorong transformasi digital kawasan, Airlangga berujar, para Menteri sepakat mengakselerasi dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dari 2025 menjadi 2023, dan ini ditargetkan akan diluncurkan pada September 2023.

"Terakhir, kami juga membahas perkembangan penyusunan Visi Komunitas ASEAN Paska-2025. Para Menteri menginstruksikan badan sektoral terkait melakukan konsultasi dengan seluruh elemen masyarakat ASEAN agar dapat menjaring pandangan dan kebutuhan komunitas ASEAN secara inklusif," tutup Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: