Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilainya Miliaran Dolar, Taliban Oke Belt and Road Initiative China Masuk Afghanistan

Nilainya Miliaran Dolar, Taliban Oke Belt and Road Initiative China Masuk Afghanistan Kredit Foto: Reuters/Ali Khara
Warta Ekonomi, Kabul -

Taliban mencapai kesepakatan dengan China dan Pakistan untuk memperluas Belt and Road Initiative (BRI) ke Afghanistan. Langkah ini berpotensi menarik investasi senilai miliaran dolar untuk mendanai proyek infrastruktur di Afghanistan.

Menteri Luar Negeri China, Qin Gang dan Menteri Luar Negeri Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari bertemu di Islamabad pada Sabtu (6/5/2023).

Baca Juga: Janji China Bawa Perdamaian hingga Kemakmuran Afghanistan, Taliban Oke?

Mereka berjanji untuk bekerja sama dalam proses rekonstruksi Afghanistan termasuk membawa Koridor Ekonomi China-Pakistan senilai 60 miliar dolar AS ke negara yang dikuasai Taliban itu.

“Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan dan ekonomi mereka untuk rakyat Afghanistan dan meningkatkan kerja sama pembangunan di Afghanistan, termasuk melalui perpanjangan CPEC ke Afghanistan,” menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan, dilaporkan Bloomberg, Minggu (7/5/2023).

Para pejabat China dan Pakistan sebelumnya telah membahas perluasan proyek ke Afghanistan yang dibangun di bawah prakarsa Belt and Road yang menjadi andalan Presiden Xi Jinping.

Taliban yang kekurangan uang telah menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi dalam proyek itu agar mendapatkan investasi di sektor infrastruktur yang sangat dibutuhkan.

"Diplomat tertinggi Taliban, Amir Khan Muttaqi, melakukan perjalanan ke Islamabad untuk bertemu rekan-rekannya dari China dan Pakistan dan mencapai kesepakatan," kata wakil juru bicara Taliban, Hafiz Zia Ahmad.

Taliban juga menyimpan harapan terhadap China untuk meningkatkan investasi yang diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS. Pada Januari Taliban menandatangani kontrak pertamanya dengan anak perusahaan China National Petroleum Corporation untuk mengekstraksi minyak dari cekungan Amu Darya utara.

China dan Pakistan menekankan perlunya mencairkan aset keuangan Afghanistan di luar negeri. Taliban telah dilarang untuk mengakses cadangan bank sentral Afghanistan senilai 9 miliar dolar AS yang disimpan di luar negeri karena khawatir dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan teror.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: