Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dharma Satya Anggarkan 'Capex' Rp1,04 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta -  PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menganggarkan belanja modal atau "capital expenditure" sekitar 70-80 juta dolar AS atau Rp910 miliar-Rp1,04 triliun dengan kurs Rp13.000/dolar.

"Kami menganggarkan belanja modal sekitar 70-80 juta dolar AS, dana itu akan digunakan hampir sama dengan tahun lalu," kata Direktur Utama DSNG Djojo Boentoro di Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Ia mengemukakan, pada 2014, dana "capex" perseroan digunakan untuk penambahan tanaman baru, pembangunan pabrik kelapa sawit, dan untuk infrastruktur penunjang. "Pada Januari lalu perseroan telah memulai mengoperasikan pabrik keenam, dan pada semester II nanti kami juga akan memulai konstruksi pembangunan pabrik di Kalimantan Timur dengan nilai investasi sekitar 18 juta dolar AS," katanya.

Ia mengemukakan, dana "capex" perseroan didapat dari kas internal perusahaan, pinjaman perbankan, dan dari rencana perseroan untuk mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 168 juta lembar saham atau 7,93 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

"Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), perseroan telah memgajukan rencana untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dalam rangka pemenuhan pengembangan kegiatan usaha dan atau pelunasan atas kewajiban-kewajiban perseroan," katanya.

Sementara itu, terkait kinerja keuangan Dharma Satya Nusantara tahun buku 2014 tercatat laba bersih perseroan naik sebesar 201,3 persen menjadi Rp649,8 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp215,7 miliar. "Kenaikan laba bersih itu didorong peningkatan pendapatan bersih perseroan dari kelapa sawit. Pada 2014 perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar Rp4,90 trilun atau naik 27,5 persen dibandingkan tahun 2013," ujar Djojo Boentoro.

Ia mengemukakan bahwa sekitar 16,31 persen dari laba bersih 2014 akan dibagikan untuk dividen atau setara Rp50 per lembar saham. Sekitar 3,08 persennya atau sebesar Rp20 miliar untuk dana cadangan, dan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: