Ada Hal Terpenting yang Disampaikan Warren Buffett, Sayangnya Bukan Kabar Baik!
Miliarder investor Warren Buffett pemilik perusahaan investasi yang dipandang sebagai barometer kesehatan ekonomi AS karena banyaknya bisnis yang dimilikinya, mengatakan sesuatu yang bukan pertanda baik bagi perekonomian. Terutama, bagi mereka yang percaya bahwa dunia akan menghindari resesi.
“Ini adalah iklim yang berbeda dari enam bulan lalu. Dan sejumlah manajer kami terkejut,” kata Buffett, mengutip CNBC International di Jakarta, Selasa (9/5/23).
“Beberapa dari mereka memiliki terlalu banyak inventaris yang dipesan, dan kemudian tiba-tiba barang itu dikirimkan, dan orang-orang tidak memiliki kerangka berpikir yang sama seperti sebelumnya. Sekarang kami akan mulai melakukan penjualan ketika kami tidak perlu melakukan penjualan sebelumnya.”
Berkshire memiliki grup anak perusahaan yang beragam, mulai dari Borsheims Fine Jewelry dan pakaian olahraga Brooks Running, hingga Duracell, See's Candies, Dairy Queen, perusahaan pakaian Fruit of the Loom, serta Nebraska Furniture Mart. Lalu ada kepemilikannya atas Kereta Api BNSF, yang memberinya pandangan luas tentang barang yang dikirim ke seluruh negeri, dan operasi energinya yang signifikan, yang juga dapat memberikan petunjuk tentang tingkat aktivitas ekonomi.
Buffett mengatakan bisnisnya telah mengalami periode "ekstrem" di mana konsumen berbelanja secara royal, yang menyebabkan banyak manajer di anak perusahaannya melebih-lebihkan permintaan untuk produk tertentu. Sehingga terjadi overstock di gudang.
“Itu hanya masalah pengiriman barang. Orang membeli, dan mereka tidak menunggu penjualan. Jika Anda tidak dapat menjual satu barang kepada mereka, mereka akan memasukkan barang lain ke dalam simpanan mereka,” kata Buffett.
Ikon investasi berusia 92 tahun itu mengatakan dia memperkirakan akan melihat penurunan pendapatan untuk banyak bisnisnya mengingat perlambatan ekonomi.
“Dalam perekonomian secara umum, umpan balik yang kami dapatkan adalah, menurut saya, mungkin sebagian besar bisnis kami akan benar-benar melaporkan pendapatan yang lebih rendah tahun ini dibandingkan tahun lalu,” katanya.
Tetap saja, Buffett berpikir Berkshire memiliki posisi yang baik dalam hal pendapatan investasinya karena suku bunga yang lebih tinggi menghasilkan keuntungan yang substansial bagi konglomerat. Berkshire memiliki sekitar USD130 miliar (Rp1.918 triliun) dalam bentuk tunai dan surat utang negara pada akhir kuartal pertama.
Sejauh ini, Berkshire bernasib baik meskipun lingkungan makro yang menantang dengan pendapatan operasional melonjak 12,6% pada kuartal pertama. Solidnya kinerja tersebut didorong oleh rebound bisnis asuransi konglomerasi tersebut. Pendapatan keseluruhan juga meningkat tajam sebagian berkat perolehan portofolio ekuitasnya yang dipimpin oleh Apple.
“Tidak ada yang pasti besok, tidak ada yang pasti tahun depan, dan tidak ada yang pasti, baik di pasar atau perkiraan bisnis, atau hal lainnya,” kata Buffett.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement