Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMRC Klaim Hanya 33 Persen Pemilih Ingin Presiden Baru Mengubah Program Jokowi

SMRC Klaim Hanya 33 Persen Pemilih Ingin Presiden Baru Mengubah Program Jokowi Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali melakukan perhitungan surveinya terkait Pilpres 2024. Kali ini survei yang dilakukan terkait sosok Capres yang akan melanjutkan Program dari Jokowi.

Hasil survei yang SMRC lakukan menunjukkan, Mayoritas pemilih ingin agar presiden baru melanjutkan program Jokowi.

“Mayoritas publik, 57 Persen, ingin presiden baru bisa melanjutkan program yang telah dijalankan Pemerintahan Jokowi,” demikian bunyi rilis resmi SMRC yang diterima wartaekonomi.co.id, Selasa (9/5/23).

Publik yang memilih agar presiden baru di 2024 nanti tidak melanjutkan prorgam Jokowi menurut survei SMRC lebih kecil.

Baca Juga: Untung Belum Tentu, Generasi Mendatang Harus Tanggung Warisan Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kebanggaan Jokowi!

Angka yang tak ingin Program Jokowi tidak dilanjutkan hanya 33 persen.

Sebanyak 33 persen publik menginginkan presiden baru mengubah Program Presiden Jokowi,” lanjut bunyi rilis tersebut.

10 persen sisanya belum menjawab,” tambahnya.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menjelaskan bahwa aspirasi terhadap capres “keberlanjutan” dan “perubahan” ini berhubungan dengan evaluasi pemilih terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden.

Dari 78,8 persen yang puas dengan kinerja presiden Jokowi, 64 persen di antaranya menginginkan capres yang bisa melanjutkan program Jokowi. Sebaliknya, dari 18,1 persen yang tidak puas dengan kinerja pemerintah, 61 persen di antaranya menginginkan capres yang akan mengubah program pemerintah.

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei terakhir dilakukan pada 2-5 Mei 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: