Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Pemenangan Sebut Anies Baswedan Calon Presiden yang Paling Banyak Difitnah

Tim Pemenangan Sebut Anies Baswedan Calon Presiden yang Paling Banyak Difitnah Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Depok -

Anies Baswedan mengaku bahwa dirinya selama ini selalu difitnah dengan berbagai tuduhan yang tidak berdasar.

Hal ini disampaikan Anies saat menghadiri dzikir dan doa bersama para Kyai, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan simpul relawan di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (1/5/2023). Untuk itu, ia mengimbau relawannya agar tidak menggubris fitnah-fitnah yang beredar.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Anggota Tim Pemenangan Anies Baswedan Habil Marati mengatakan bahwa Anies merupakan calon presiden (Capres) yang paling banyak difitnah jika dibandingkan dengan calon-calon lainya.

Baca Juga: Anies Baswedan Gagal Nyapres, Pilpres 2024 Jadi Tidak Menarik Lagi

Ia menyatakan bahwa fitnah tersebut sudah beredar semenjak Anies Baswedan menang Pilkada Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu.

Ia menjelaskan bahwa Anies Baswedan selalu difitnah dengan tuduhan radikal dan intoleran. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Anies selalu dilekatkan dengan isu politik identitas semenjak Pilkada DKI Jakarta. Untuk itu, ia menantang penyebar fitnah untuk membuktikan tuduhan tersebut.

“Misalnya dia (Anies) dituduh radikal dan intoleran, itu kan hal-hal fundamental yang tidak bagus. Yang paling irasional, Anies dianggap melakukan politik identitas. Kedua, dianggap radikal. Ketiga, dianggap Wahabi. Saya pernah bilang di Jawa Timur, saya bilang ke kyai-kyai ‘kalau ada bukti Anies itu radikal, intoleran, dan Wahabi, saya kasih 500 juta’. Sampai sekarang tidak bisa,” kata Habil Marati dikutip dalam kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored pada Kamis (11/5/2023).

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa rekam jejak Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta membuktikan bahwa tuduhan penggunaan politik identitas tersebut tidaklah benar.

“Kalau kita mau bicara Anies itu dituding politik identitas dan radikal, sekarang mari kita lihat rekam jejaknya di Jakarta, ada enggak bukti itu?” ungkapnya.

Habil Marati kemudian mengimbau seluruh pendukung Capres agar tidak menanggapi fitnah-fitnah yang beredar sehingga bisa menghindari perdebatan yang tidak perlu.

“Saya kira hal-hal ini yang memancing perdebatan yang mubazir. Kita mau Pilpres 2024 itu produktif, menghasilkan presiden yang berkualitas,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: