Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirindukan Warga Jakarta, Ahok Lebih Diminati Ketimbang Anies Baswedan

Dirindukan Warga Jakarta, Ahok Lebih Diminati Ketimbang Anies Baswedan Kredit Foto: Instagram/Basuki Tjahaja Purnama
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi buka hasil survei lembaganya terkait dengan calon gubernur di DKI Jakarta.

Hasilnya cukup mengejutkan, mayoritas responden secara spontan menjawab nama Basuki Tjahaja Purnama/Ahok.

Baca Juga: Dipenuhi Tertawaan, Surya Paloh Senyum Dengar Wacana Ahok Duet Bersama Anies Baswedan

Hal tersebut jauh di atas perolehan elektabilitas yang diraih oleh Anies Baswedan dalam survei lembaganya kali ini.

"Kami enggak kasih pilihan jawaban apa pun, siapa calon gubernur menurut preferensi warga DKI Jakarta, itu ada 12,6 persen yang secara spontan menyebut Ahok," ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara virtual dari Jakarta, Kamis (11/5).

Selain Ahok, sebanyak 7,4 persen responden menyebut Ridwan Kamil. Kemudian, sebanyak 6,2 persen menyebut Sandiaga Uno, Anies Baswedan 6 persen dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono 4,4 persen.

"AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) 3,7 (persen), Ahmad Sahroni 3,5 (persen), Gibran Rakabuming 3,1 (persen), Ahmad Riza Patria 2,2 (persen). Nama-nama lain ada, tetapi di bawah 1 persen," ucapnya.

Angka tersebut merupakan hasil temuan survei Indikator pada Februari-Maret 2023.Burhanuddin kemudian menjelaskan tren top of mind tersebut. Anies Baswedan semula memimpin dengan 30,3 persen pada Juli 2022.

Namun, angka tersebut menurun seiring dideklarasikannya mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai kandidat presiden.

"Karena ada partai yang mengumumkan Anies sebagai capres, makanya drop dari 30 ke 6 persen. Ahok ada sedikit kenaikan, Sandi stagnan, Ridwan Kamil naik, Gibran tiba-tiba muncul," katanya.

Burhanuddin lebih lanjut memaparkan dalam simulasi semi terbuka 27 nama, Ahok masih memimpin daftar elektabilitas dengan total 19,3 persen.

Sementara itu, di posisi kedua Ridwan Kamil dengan 12,3 persen dan di posisi ketiga Sandiaga Uno dengan 11,7 persen.

"Simulasi terbuka artinya kami kasih (responden) pilihan nama alfabetis, bukan top of mind, masih ada nama Ahok dalam simulasi ini," katanya.

Sementara itu, dalam simulasi terbuka 26 nama dengan dikurangkannya nama Anies Baswedan, polanya juga tidak berubah.

Ahok memimpin dengan 20,8 persen. Disusul Ridwan Kamil dengan 16,4 persen, Sandiaga Uno dengan 14,8 persen, AHY dengan 9,0 persen dan Ahmad Sahroni dengan 7,2 persen.

"Ternyata tidak ada satu pun nama yang mengambil basis Anies. Basis Anies ketika di take out, itu cenderung menyebar ke beberapa nama, tidak mengerucut ke satu nama," katanya.

Populasi survei Indikator Politik Indonesia ini adalah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang punya hak pilih.

Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel yang dianalisis sebanyak 2.060 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Baca Juga: Dijadikan Modal Guna Rebut Kursi Jokowi, Rekam Jejak Anies Baswedan Disoroti: Ingat Janji Kampanye di Jakarta?

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan spot check dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: