Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prof Amien Rais soal Pernyataan Luhut: Dia Sedang Berbohong

Prof Amien Rais soal Pernyataan Luhut: Dia Sedang Berbohong Kredit Foto: Instagram/Amien Rais
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Profesor Amien Rais menyebut Presiden Jokowi saat ini sudah semakin tidak terkendali. Hal itu diindikasikan dengan digelarnya 'musyarah rakyat' relawan Jokowi di Istora Senayan kemarin.

"Ini seolah melakukan fait accompli pada rakyat, seolah-olah rakyat Indonesia memang menginginkan Jokowi diberi satu lagi tambahan periode kepresidenan," kata Amien Rais.

Padahal acara tersebut bukan lah gerakan murni dari relawan, tapi ribuan relawan itu memang sengaja dikerahkan dengan dana dari oligarki penyokong rezim.

"Soal dana no problem, izin polisi selalu oke. Karena sebagai presiden Jokowi punya semua resources dalam bentuk ada birokrasi, intelijen, sebagian media mainstream sudah jadi anjing penjaga Istana," tambahnya.

Amien juga mengingatkan langkah-langkah menambah periode sudah terlihat sejak tahun lalu.

"Setahun lalu Luhut berusaha mengecoh rakyat dengan mengatakan berdasarkan big data yang dimilikinya, baik di percakapan Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain ada 110 juta warga negara Indonesia yang menghendaki perpanjangan tiga periode buat Pak Jokowi," tambahnya.

"Walaupun ketika ditantang oleh pakar IT untuk adu data Luhut tidak bersedia, kita maklum karena kemungkinan besar dia memang sedang berbohong," jelasnya.

"Juga setahun lalu ribuan kepala desa mendukung Jokowi 3 periode usai. Kata mereka Ketua Umum APDES (Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia) akan dikreasikan dukungan untuk Jokowi 3 periode.

"Dengan segala dalih Jokowi mengumbar pendapat bahwa wacana 3 periode itu tidak ada yang salah dan diperbolehkan dalam alam demokrasi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: