Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Pamer Indonesia Punya Dana USD551,7 Juta Buat Bantu Negara Tertinggal

Sri Mulyani Pamer Indonesia Punya Dana USD551,7 Juta Buat Bantu Negara Tertinggal Kredit Foto: Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmen Indonesia dalam membantu mengatasi krisis di negara-negara tertinggal dan berkembang.

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri Pertemuan Tahunan Islamic Development Bank (IsDB) bertajuk 'Governors' Roundtable Meeting: Leveraging South-South Partnerships to Fend Off Crises' di Jeddah, Arab Saudi.

Baca Juga: Indonesia Pegang Saham Terbesar Ketiga di Islamic Development Bank, Ini Kata Sri Mulyani

"Indonesia sendiri memiliki sejarah panjang dalam memimpin dan memberikan kontribusi dalam (program IsDB untuk mengatasi krisis negara tertinggal dan berkembang) South-South Partnerships (SSPs)," kata Sri Mulyani, dikutip Senin (15/5/2023).

Dia menjabarkan kontribusi Indonesia itu diberikan sejak 1955 pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung, juga pada 1961 saat Konferensi Gerakan Non-Blok, yang kemudian berkembang menjadi SSPs.

"Indonesia juga ikut membantu negara kurang berkembang dengan mendirikan Badan Pembangunan Internasional Indonesia (Indonesian AID)," ujarnya.

Hingga saat ini, kata Sri Mulyani, Indonesian AID mengelola dana abadi sebesar USD551,7 juta dan telah dialokasikan untuk 23 negara penerima di berbagai wilayah di sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian, juga dalam instrumen hibah dengan total USD7,5 juta. 

"Untuk tahun 2023, kita mengalokasikan USD17,2 juta, antara lain melalui kerja sama dengan IsDB maupun dengan mitra pembangunan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Hadiri Pertemuan Menkeu G7, Sri Mulyani Pamer Cara RI Turunkan Angka Kemiskinan

Sri Mulyani menambahkan, baru-baru ini, Indonesia juga telah melakukan Peningkatan Modal Khusus (SCI) dan disetujui menjadi pemegang saham terbesar ke-3 dari IsDB.

"Kita siap untuk memberikan dukungan penuh kepada ISDB untuk membantu negara-negara tertinggal dan berkembang, termasuk program SSP, juga berkontribusi kepada umat muslim dan masyarakat global pada umumnya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: